Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas pada masa kanak-kanak dan remaja juga memiliki konsekuensi psikososial yang merugikan, seperti memengaruhi prestasi sekolah dan kualitas hidup, diperparah oleh stigma, diskriminasi, dan perundungan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan makan anak sejak usia dini agar bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhannya.
Menurut IDAI, obesitas pada anak dapat dimulai sejak usia balita hingga remaja.
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan makanan yang menghasilkan energi dengan energi yang dikeluarkan.
Asupan makanan yang berlebih akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak di seluruh tubuh.
Asupan makanan yang berlebih merupakan penyebab obesitas yang utama (sering disebut sebagai obesitas primer atau nutrisional) dan sisanya sekitar 10 persen oleh karena kelainan hormon, sindrom atau kerusakan gen (obesitas sekunder atau non-nutrisional).
Baca juga: Studi: Kerja Shift Malam Rentan Terkena Obesitas dan Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.