Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Cacar Monyet alias Mpox yang Jadi Endemi di Afrika Sejak Lama

Kompas.com - 30/08/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Virus cacar monyet dapat menular ke manusia melalui gigitan hewan atau melalui kontak langsung dengan cairan hewan yang terinfeksi.

Infeksi virus cacar monyet dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dekat yang berlangsung lama, termasuk paparan droplet pernapasan.

Sering kali infeksi terjadi di antara anggota keluarga.

Pada 2005, WHO mencatat ada ribuan kasus dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo setiap tahun.

Pada 2017, Mpox muncul kembali di Nigeria dan terus menyebar di antara orang-orang di seluruh negeri dan pada pelancong ke tujuan lain.

Pada Mei 2022, wabah Mpox muncul tiba-tiba dan menyebar dengan cepat di seluruh Eropa, Amerika, hingga enam wilayah WHO terkena semua (meliputi Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Eropa, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat).

Wabah global tersebut terutama memengaruhi (tetapi tidak hanya) kaum gay, biseksual, dan pria yang berhubungan seks dengan pria. Ini kemudian semakin menyebar dari orang ke orang melalui jaringan seksual.

Baca juga: Kenapa Hubungan Seks Berisiko Rentan Sebarkan Mpox? Ini Ulasannya...

Pada tahun yang sama, kamp-kamp pengungsi di Republik Sudan mengalami wabah Mpox dari clade I, lebih parah dan lebih mematikan.

Sejak 2022, terjadi peningkatan kasus dan kematian akibat Mpox di Republik Demokratik Kongo.

Di beberapa wilayah negara tersebut, jenis Mpox baru clade I, yang disebut klade Ib, telah menyebar dari orang ke orang.

Pada Juli 2022, WHO mengumumkan cacar monyet berstatus sebagai kejadian darurat kesehatan global.

Status darurat kesehatan global tersebut dinyatakan berakhir pada Mei 2023 setelah terjadi penurunan kasus global yang berkelanjutan.

Namun, pada 2024, kasus Mpox yang dilaporkan di Republik Demokratik Kongo meningkat secara signifikan sampai WHO memberlakukan kembali status darurat kesehatan global yang saat ini masih berlangsung.

Baca juga: WHO Rekomendasikan Vaksinasi Terarah daripada Massal untuk Cegah Mpox

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau