KOMPAS.com - Tubuh Anda bisa mengalami berbagai kondisi yang kurang mengenakan, jika Anda konsumsi garam terlalu banyak.
Mengutip Harvard TH Chan School of Public Health, garam dikenal juga sebagai natrium klorida yang mengandung sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorida.
Garam memberikan rasa pada makanan dan digunakan juga sebagai pengawet, karena bakteri tidak dapat tumbuh subur di lingkungan yang mengandung banyak garam.
Baca juga: Studi: Konsumsi Tinggi Garam Tingkatkan 40 Persen Risiko Kanker Perut
Tubuh kita membutuhkan sedikit garam untuk menghantarkan impuls saraf, mengontraksikan dan mengendurkan otot, dan menjaga keseimbangan air dan mineral.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, orang dewasa direkomendasikan untuk mengonsumsi garam dalam batas satu sendok teh atau 2.000 miligram (mg) per hari per orang.
Namun, bagaimana jika garam dikonsumsi terlalu banyak? Apa yang akan terjadi pada tubuh kita?
Baca terus artikel untuk mengetahui dampak konsumsi garam berlebihan pada tubuh.
Baca juga: 6 Macam Penyakit Akibat Tubuh Kelebihan Garam
Berikut tujuh hal yang bisa terjadi pada tubuh Anda, jika konsumsi garam terlalu banyak:
Air selalu mengikuti natrium, dan ginjal menggunakan prinsip ini untuk membantu mengatur volume darah dan cairan dalam tubuh secara ketat.
Saat Anda mengonsumsi garam dalam jumlah banyak (yang menyebabkan kadar natrium darah meningkat), ginjal akan mengimbanginya dengan menahan cairan untuk menyeimbangkan dan menormalkan kadarnya.
Akibatnya, perut Anda bisa kembung karena menampung lebih banyak air. Efek ini biasanya ringan dan sementara, tetapi tetap mengganggu. Contohnya, celana Anda terasa lebih ketat, wajah bengkak, dan berat badan naik.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Garam yang Harus Diwaspadai
Makanan dengan kadar garam tinggi dapat memicu rasa haus yang hebat.
Merasakan peningkatan natrium dalam darah, reseptor di ginjal dan otak memicu rasa haus.
Tubuh menggunakan rasa haus sebagai mekanisme perlindungan, sehingga Anda akan terdorong untuk menghidrasi dan menurunkan konsentrasi natrium.
Mengonsumsi banyak garam memicu peningkatan tekanan darah yang hampir seketika pada sebagian orang, dan sakit kepala merupakan gejala umum tekanan darah tinggi.
Sakit kepala juga bisa terjadi, meski Anda belum mengalami hipertensi ketika memiliki pola makan tinggi garam.
Dalam sebuah studi pada 2014 di Johns Hopkins yang melibatkan 400 orang, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi garam dalam kadar tertinggi memiliki frekuensi sakit kepala tertinggi.
Baca juga: 8 Obat Alami untuk Batuk Saat Hamil, Air Garam hingga Sup Ayam
Asupan garam berlebih juga bisa berdampak langsung pada iritasi kulit seperti eksim.
Kelebihan garam dalam makanan tampaknya memicu sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan sel-T.
Penelitian menunjukkan bahwa pelepasan itu menyebabkan jenis respons hiper-inflamasi yang terlihat pada eksim, serta kondisi peradangan lainnya seperti radang sendi dan asma.
Kanker perut merupakan salah satu dari enam jenis kanker yang paling umum, dan merupakan kanker paling mematikan ketiga di seluruh dunia.
Asupan garam yang lebih tinggi merupakan faktor risiko untuk perkembangan kanker ini.
Para peneliti tidak sepenuhnya memahami hubungan antara garam dan kanker, dan tidak jelas apakah semua makanan yang tinggi natrium memiliki risiko yang sama.
Baca juga: 6 Manfaat Garam bagi Kesehatan yang Penting Diketahui
Mengonsumsi garam berlebih secara teratur dapat membuat Anda lebih rentan mengembangkan batu ginjal.
Hal ini karena garam berlebih meningkatkan jumlah kalsium dalam urine.
Batu ginjal terbentuk ketika kalsium bergabung dengan oksalat atau asam urat dalam urine dan mulai membentuk kristal.
Saat kristal ini membesar, mereka menjadi batu yang dapat berpindah ke saluran kemih dan tersangkut. Akibatnya, Anda bisa merasakan rasa nyeri luar biasa hingga batu tersebut keluar.
Jika Anda konsumsi garam terlalu banyak, Anda juga akan meningkatkan risiko demensia.
Itu karena kadar garam yang tinggi tampaknya meningkatkan kadar senyawa inflamasi di otak yang menyebabkan kerusakan oksidatif dan mulai menghambat aliran darah.
Hal ini berdasarkan studi pada 2018 yang menunjukkan bahwa pola makan tinggi garam dikaitkan dengan penyebab demensia pada tikus.
Untuk mencegah tujuh dampak konsumsi garam terlalu banyak di atas, Anda harus membatasi konsumsinya sesuai anjuran Kemenkes.
Konsumsi garam Anda mungkin dapat lebih terukur, jika Anda mengonsumsi makanan buatan sendiri dan mengurangi makanan cepat saji.
Baca juga: 7 Efek Samping Makan Garam Berlebihan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.