Antioksidan adalah zat alami ataupun buatan manusia yang dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel.
Psikiater mengatakan sifat antioksidan tersebut bisa membantu mengatasi penyebab penyakit Alzheimer, yaitu kerusakan pada saraf otak (neuron) karena plaques dan tangles, sehingga struktur dan fungsinya menjadi terganggu.
Lahargo mengatakan bahwa kognitif penderita Alzheimer perlu dilatih untuk tetap berfungsi.
Latihan kognitif bisa dilakukan dengan banyak cara yang menyenangkan, seperti mengisi teka-teki silang serta bermain sudoku, catur, halma, dan ular tangga.
"Itu ternyata membantu juga menstimulasi kognitif," ucapnya.
Selain itu, penderita diabetes bisa diarahakan untuk melakukan senam otak.
Ia menerangkan, senam otak sangat bagus dalam membantu pembentukan koordinasi antara motorik dengan kognisi kita.
Senam ini selain membantu penderita Alzheimer mengatasi kondisinya, juga bisa mencegah orang sehat terkena penyakit ini.
Baca juga: Peneliti: Banyak Lemak Visceral Tingkatkan Risiko Penyakit Alzheimer
Penderita Alzheimer tidak hanya memerlukan perawatan psikososial, tetapi juga perlu konsumsi obat.
Salah satu obat yang umum diberikan untuk orang dengan Alzheimer adalah obat anti-demensia
“Obat anti-demensia ini memang harus diminum dulu secara rutin. Kemudian, melakukan kontrol, konsultasi, sehingga dokternya bisa memonitor gejala-gejalanya dan menyesuaikan dengan dosis obat,” terang Lahargo.
Ada juga obat untuk mengontrol berbagai perilaku dan emosi, karena penderita Alzheimer bisa mengalami gangguan perilaku dan psikologis, yang dikenal sebagai behavioural and psychological system of demensia (BPSD).
“Nah, untuk menangani itu ada obat anti-cemas, anti-depresi, dan anti-psikotik kalau sudah muncul halusinasi dan delusi,” ucapnya.
Selain itu, pasien juga bisa diberikan obat mood stabilizer yang juga akan membantu.
Baca juga: 5 Alasan Penyakit Alzheimer Berisiko Tinggi pada Orang Lanjut Usia
Dukungan keluarga sangat penting menjadi bagian dari serangkaian perawatan untuk penderita Alzheimer.