Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sunscreen Menghalangi Vitamin D? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 24/09/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Vitamin D dikenal sebagai vitamin yang bersumber utama dari matahari.

Tubuh Anda membentuk vitamin D secara alami setelah terpapar sinar matahari.

Indonesia adalah salah satu negara tropis yang sepanjang tahun disinari matahari.

Namun, kekurangan vitamin D bisa terjadi salah satunya karena gaya hidup yang cenderung menghindari matahari dan penggunaan tabir surya, seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Apakah demikian sunscreen bisa menghalangi tubuh memproduksi vitamin D? Baca terus artikel ini yang akan mengulasnya.

Baca juga: 7 Kondisi yang Tepat untuk Konsumsi Suplemen Vitamin D

Apakah sunscreen menghalangi vitamin D diproduksi tubuh?

Mengutip Very Well Health, Henry W. Lim, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Henry Ford Health di Detroit, Michigan mengatakan bahwa ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya secara teratur tidak akan memengaruhi kadar vitamin D.

Menurut meta-analisis pada 2019 yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology, sebagian besar penelitian menunjukkan penggunaan tabir surya hanya memiliki sedikit atau tidak ada dampak pada konsentrasi vitamin D dalam tubuh.

Namun, para peneliti mengakui bahwa uji klinis tentang dampak tabir surya SPF tinggi masih kurang.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan bahwa sunscreen bisa menghalangi seluruh tubuh mendapatkan vitamin D, jika orang dewasa dan anak-anak menggunakan tabir surya setidaknya sebanyak satu ons.

Baca juga: Apakah Keracunan Vitamin D Bisa Berakibat Fatal? Ini Ulasannya...

“Tak seorang pun dari kita yang menggunakan sebanyak itu,” kata Lim.

Itu artinya orang-orang kurang terlindungi dari sinar matahari dan masih mampu memproduksi vitamin D secara alami di dalam tubuh.

Meskipun mendapatkan cukup vitamin D itu penting, para pakar menjelaskan bahwa memang terlalu banyak mendapatkan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Paparan UV dikaitkan dengan 80-90 persen kanker kulit, dan penelitian terus menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya secara teratur adalah kunci untuk mengurangi risiko terkena kanker jenis ini.

Untuk mengenal lebih lanjut tentang vitamin D, berikut penjelasannya. 

Baca juga: Tanda-tanda Keracunan Vitamin D karena Konsumsi Dosis Berlebihan

Apa itu vitamin D?

Mengutip Eating Well, vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak.

Manfaat vitamin D meliputi meningkatkan penyerapan kalsium di usus, mengurangi peradangan, dan menjaga fungsi kekebalan tubuh.

Sumber vitamin ini bisa berasal dari sinar matahari, beberapa makanan, dan suplemen.

Untuk vitamin D yang berasal dari matahari, vitamin diproduksi oleh tubuh saat kulit Anda terpapar sinarnya.

Saat radiasi UV menembus kulit Anda, tubuh Anda mengubah prekursor vitamin D menjadi vitamin D3.

Baca juga: Apakah Konsumsi Suplemen Vitamin D Aman? Ini Ulasannya...

Kemudian, hati mengubah molekul tersebut menjadi jenis vitamin D lain yang disebut 25-hidroksivitamin D (kalsidiol).

Terakhir, ginjal mengubahnya menjadi 1,25-dihidroksi vitamin D atau (kalsitriol), yang merupakan bentuk aktif vitamin D.

Namun, paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat menimbulkan efek samping yang merugikan seperti kanker kulit.

Oleh karena itu, orang-orang menggunakan sunscreen untuk memproteksi diri.

Lama waktu paparan sinar matahari yang dibutuhkan untuk mendapatkan manfaat tersebut adalah cukup selama 5-30 menit per hari pada rata-rata orang dewasa tanpa menggunakan perlindungan sunscreen.

Para ahli mengatakan waktu terbaik untuk mendapatkan paparan sinar matahari adalah dari pukul 10 pagi hingga 4 sore setiap hari (atau setidaknya dua kali seminggu).

Untuk berjemur, Anda cukup mengekspos kulit di wajah, lengan, tangan, dan kaki.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Konsumsi Vitamin D Setiap Hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau