Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Berat Badan Cepat Sekali Naik? Berikut 10 Penyebabnya…

Kompas.com - 17/10/2024, 16:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Berat badan dapat berubah dan umumnya kembali seperti semula dalam waktu 3 hari. Namun, kenapa berat badan cepat sekali naik?

Ternyata, berat badan bisa cepat naik karena perubahan kebiasaan, seperti berhenti merokok, serta masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal, insomnia, dan sirosis hati.

Berat badan yang bertambah dengan cepat bisa jadi merupakan gejala masalah kesehatan tertentu sehingga memerlukan pengobatan atau perawatan medis.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab berat badan naik terus berikut ini.

Baca juga: 8 Manfaat Nanas untuk Kesehatan, Termasuk Menurunkan Berat Badan

Kenapa berat badan cepat sekali naik?

Terdapat beberapa kondisi yang jadi penyebab berat badan cepat sekali naik, seperti perubahan kebiasaan dan masalah kesehatan tertentu, seperti insomnia, penyakit ginjal, dan sirosis hati.

Berat badan yang cepat naik bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang serius sehingga perlu pengobatan atau perawatan khusus secara medis.

Disarikan dari Medical news Today dan WebMD, berikut adalah beberapa alasan kenapa berat badan cepat sekali naik.

  • Kurang tidur

Kurang tidur bisa membuat berat badan bertambah. Pasalnya, kurang tidur bisa memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan rasa kenyang sehingga Anda akan cepat lapar setelah makan.

Selain itu, insomnia juga akan meningkatkan kecenderungan untuk ngemil di tengah malam sehingga akan meningkatkan berat badan.

Baca juga: 10 Manfaat Jalan Kaki Setiap Hari, Termasuk Menurunkan Berat Badan

  • Stres

Stres bisa membuat tubuh memproduksi hormon kortisol, atau hormon stres, sehingga akan meningkatkan nafsu makan.

Stres juga akan membuat seseorang makan lebih banyak, khususnya makanan yang tinggi kalori, sehingga berat badan akan bertambah.

  • Konsumsi obat tertentu

Beberapa jenis obat dapat meningkatkan berat badan, seperti antidepresan, kortikosteroid, dan antipsikotik.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak menghentikan konsumsi obat tanpa melakukan konsultasi sebelumnya.

  • Gangguan tiroid

Kelenjar tiroid yang tidak bisa memproduksi hormon yang cukup akan membuat seseorang merasa lelah, lemas, dan kedinginan.

Ketika tubuh tidak mendapatkan hormon tiroid yang cukup, metabolisme tubuh akan melambat sehingga risiko peningkatan berat badan meningkat.

Baca juga: Apakah Minum Protein Shake Bisa Menurunkan Berat Badan?

  • Berhenti merokok

Beberapa orang akan mengalami peningkatan berat badan saat berhenti merokok. Pasalnya, nikotin yang ditemukan pada rokok dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menekan nafsu makan.

Ketika kebiasaan ini dihentikan, seseorang akan cenderung merasa lapar dan ingin makan lebih banyak sehingga berat badan bertambah.

  • Sindrom polikistik ovarium

Sindrom polikistik ovarium, atau polycystic ovary syndrome (PCOS), ditandai dengan perubahan hormon sehingga memicu peningkatan berat badan.

Orang-orang dengan PCOS juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami diabetes tipe 2 dan kolesterol tinggi.

  • Penyakit jantung

Peningkatan berat badan lebih dari 1-1,5 kilogram dalam 24 jam atau 2,5 kilogram seminggu bisa jadi gejala gagal jantung.

Pasalnya, aliran darah akan mengalir lebih lambat dari dan ke jantung sehingga akan berdampak negatif untuk organ-organ lain di dalam tubuh.

  • Gangguan ginjal

Salah satu alasan kenapa berat badan naik walaupun makan sedikit bisa jadi gejala gangguan ginjal, seperti gagal ginjal atau sindrom nefrotik.

Ginjal merupakan salah satu organ yang berguna untuk menyaring kotoran dan cairan dari tubuh. Ketika mengalami kerusakan, ginjal tidak bisa bekerja dengan baik dan menyebabkan peningkatan berat badan.

  • Sirosis hati

Sirosis adalah kondisi di mana organ hati dipenuhi dengan jaringan parut sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.

Kondisi ini bisa menyebabkan cairan menumpuk di perut dan memicu gejala lainnya, seperti peningkatan berat badan, sulit bernapas, kaki bengkak, dan sakit perut.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Lebaran yang Aman dan Sehat

  • Sindrom Cushing

Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh memproduksi hormon kortisol, atau hormon stres, secara berlebihan sehingga menyebabkan peningkatan berat badan dan kelainan lainnya.

Seseorang bisa mengalami sindrom Cushing ketika mengonsumsi steroid atau ketika hormon adrenal memproduksi kortisol terlalu banyak.

Berat badan yang cepat naik bisa disebabkan oleh kondisi tertentu.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera ke dokter jika diperlukan.

Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui alasan kenapa berat badan cepat sekali naik sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan atau perawatan medis yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau