Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Karya Rehabilitan: Melawan Stigma di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024

Kompas.com - 18/10/2024, 05:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

“(Pameran) ini merupakan tindak lanjut dari terapi dengan obat. Setelah mereka stabil, tenang, kemudian mereka kita ajari agar bisa mandiri secara finansial, tidak menjadi beban ekonomi bagi keluarganya. Jadi (pameran) ini dalam rangka untuk membuat mereka lebih berdaya dan dihargai oleh masyarakat,” bebernya.

Baca juga: Apakah Makanan Berpengaruh pada Kesehatan Mental?

Tantangan utama dalam terapi vokasi

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa yang juga merupakan Wakil Direktur Pelayanan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten, dr. Maria Rini Indriarti, Sp.KJ, M.Kes memberikan pemaparannya mengenai Pameran Hasil Karya Rehabilitan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. RM. Soedjarwadi Klaten untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Rabu (16/10/2024).
Kompas.com/Ria Apriani Kusumastuti Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa yang juga merupakan Wakil Direktur Pelayanan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten, dr. Maria Rini Indriarti, Sp.KJ, M.Kes memberikan pemaparannya mengenai Pameran Hasil Karya Rehabilitan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. RM. Soedjarwadi Klaten untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Rabu (16/10/2024).

Terapi vokasi, atau latihan kerja, merupakan suatu kegiatan untuk mengajarkan keterampilan tertentu sesuai dengan minat dan bakat pasien.

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa yang juga merupakan Wakil Direktur Pelayanan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten, dr. Maria Rini Indriarti, Sp.KJ, M.Kes menjelaskan bahwa terapi vokasi bisa menjadi bekal para pasien untuk bisa kembali ke masyarakat.

“Ada kelas membatik kelas membuat kaos shibori, kelas memasak, kelas menjahit, di mana diharapkan dengan bekal ini teman-teman kita memenuhi kebutuhan ekonominya. Selain itu juga dengan bersosialisasi mereka juga akan mendapatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan, khususnya kesehatan mentalnya,” katanya.

Dokter Maria juga menjelaskan bahwa kondisi psikologis dari pasien yang tidak menentu menjadi suatu tantangan sendiri dalam terapi vokasi ini.

“Kondisinya saudara-saudara kita ini secara psikologis kan juga naik turun. Kadang tidak stabil, dan inilah tantangannya, inilah keunikannya juga, inilah berkah untuk teman-teman kami,” tutupnya.

Baca juga: Mengapa Kesehatan Mental Selalu Dapat Berubah? Berikut Penjelasannya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau