Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Diabetes Bisa Jadi Penyebab Disfungsi Seksual? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 04/11/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Efek samping diabetes bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk disfungsi seksual.

Jadi, jika Anda mengalami diabetes, Anda lebih mungkin mengalami disfungsi seksual.

Menurut definisi yang dikutip dari Very Well Health, disfungsi seksual adalah masalah yang mengganggu aktivitas seksual normal, meliputi hasrat seksual, kenikmatan fisik, dan orgasme.

Baca juga: Jalan Lebih Cepat Bisa Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Kondisi ini bisa dialami oleh penderita diabetes baik pria maupun wanita.

Disfungsi seksual pada pria utamanya meliputi disfungsi ereksi dan masalah ejakulasi.

Sedangkan pada wanita, yang terpengaruh biasanya hasrat seksual dan kemampuan untuk mencapai orgasme.

Artikel ini selanjutnya akan menjelaskan tentang alasan diabetes bisa menjadi penyebab disfungsi seksual.

Baca juga: Apakah Kaki Bengkak Bisa Jadi Gejala Diabetes? Ini Ulasannya...

Alasan diabetes menjadi penyebab disfungsi seksual

Ada beberapa alasan mengapa penderita diabetes lebih mungkin mengalami disfungsi seksual.

Dikutip dari Cleveland Clinic, diabetes terkait beberapa hal yang bisa memicu terjadinya disfungsi seksual.

Kondisi itu meliputi obesitas, tekanan darah tinggi (hipertensi), sleep apnea, dan depresi.

Obesitas secara tidak langsung dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Sleep apnea dapat menyebabkan disfungsi seksual pada pria atau membuat wanita berisiko lebih tinggi mengalami penurunan hasrat seksual.

Depresi dan kecemasan juga dapat berdampak negatif pada libido atau menyebabkan penggunaan obat yang memengaruhi minat atau fungsi seksual penderita diabetes.

Baca juga: Mengenali Gejala Diabetes yang Tidak Terkontrol Melalui Kulit

Selain kondisi kesehatan di atas, yang mendasari terjadinya disfungsi seksual pada penderita diabetes meliputi berikut:

  • Masalah kesehatan emosional

Penderita diabetes sering kali sudah kehabisan waktu dan energi untuk mengelola kadar gula darah dan kondisi kesehatan terkait, yang membuat kondisi emosionalnya terpengaruh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau