KOMPAS.com - Buah naga dikenal dengan rasanya yang manis dan memiliki tekstur lembut sehingga dapat dinikmati berbagai kalangan usia.
Walaupun demikian, indivu dengan penyakit tertentu ternyata kurang dianjurkan konsumsi buah naga, terutama dalam jumlah berlebihan karena berisiko menimbulkan efek samping yang mengganggu kesehatannya.
Untuk mengetahui kelompok orang yang tidak dianjurkan makan buah naga, simak ulasan berikut.
Baca juga: Ketahui 4 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan Jantung
Buah naga termasuk buah tropis yang banyak ditemui di Indonesia. Bukan cuma mudah dicari, buah naga menyediakan beragam nutrisi, mulai dari kalori, protein, serat, vitamin C, zat besi serta magnesium.
Kandungan tersebut membuat buah naga memiliki beragam manfaat potensial bagi kesehatan, termasuk melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, menurunkan berat badan, mengatur gula darah, dan mendukung produksi kolagen pada kulit.
Namun demikian, perlu diketahui bahwa penderita penyakit tertentu kurang dianjurkan makan buah naga karena bisa mengakibatkan kekambuhan atau meningkatkan keparahan pada kondisinya.
Berikut kelompok penyakit yang tidak boleh makan buah naga:
Bagi sebagian orang, buah naga dapat memicu reaksi alergi. Dikutip dari CareHospitals, gejala alergi buah naga, meliputi gatal, bengkak, biduran, ruam merah, mual mintah, dan pembengkakan lidah.
Untuk itu, orang yang memiliki riwayat alergi terhadap makanan, terutama buah-buahan perlu waspada saat mengonsumsi buah naga.
Ada baiknya untuk mencoba sedikit buah naga sebagai tes alergi. Jika seseorang mengalami keluhan setelah makan buah naga, itu bisa menjadi suatu tanda alergi.
Baca juga: 16 Buah-buahan Penambah Darah, Ada Apel dan Buah Naga
Buah naga dapat membantu mengatur tekanan darah tinggi karena kandungan kaliumnya yang tinggi sehingga dapat menangkal efek natrium.
Namun, penderita tekanan darah tinggi tidak dianjurkan makan buah naga bersamaan dengan obat hipertensi karena bisa mengakibatkan tekanan darah rendah.
Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah rendah atau di bawah batas normal.
Tekanan darah normal yaitu antara 90/60 mm/Hg-120/80 mm/Hg. Seseorang dikatakan hipotensi jika tekanan darahnya di bawah 90/60 mm/Hg.
Adapun gejala hipotensi, di antaranya kepala pusing, penglihatan kabut atau terdistorsi, mual, napas cepat dan pendek, dan kelelahan berkepanjangan.
Buah naga dapat menurunkan tekanan darah, jadi mereka yang memiliki tekanan darah rendah harus mengonsumsinya dengan hati-hati atau berkonsultasi dahulu dengan dokter.
Baca juga: Buah Sirsak Dapat Menyembuhkan Penyakit Apa Saja? Berikut 8 Daftarnya
Dilansir dari WebMD, orang dengan batu ginjal sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter yang menanganinya sebelum memutuskan mengonsumsi buah naga.
Sebab, buah naga mengandung oksalat yang dapat memicu timbulnya batu ginjal atau memperparah kondisi yang sudah ada.
Oksalah adalah senyawa organik yang ditemukan dalam berbagai tumbuhan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan cokelat.
Seseorang yang berisiko tinggi terkena batu ginjal disarankan untuk hanya mengonsumsi 50-100 miligram oksalat per hari.
Selain itu, seseorang yang tidak terbiasa mengonsumsi asupan serat dalam jumlah besar sebaiknya juga berhati-hati ketika mengonsumsi buah naga.
Buah naga termasuk buah dengan kandungan serat tinggi. Kandungan serat dalam buah naga bervariasi tergantung beratnya, tetapi umumnya sekitar 5 gram per 100 gramnya.
Baca juga: Apakah Jus Buah Baik untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasan Pakar
Asupan serat yang berlebihan bisa mengakibatkan beberapa masalah pencernaan, seperti sakit perut, diare, atau kembung.
Dengan mengetahui kelompok orang yang tidak dianjurkan makan buah naga, seseorang dapat meminimalkan potensi risiko yang bisa terjadi.