Studi dari American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa individu dengan obesitas memiliki kadar ghrelin lebih tinggi daripada individu dengan berat badan normal, bahkan setelah makan.
Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar ghrelin berperan dalam perasaan lapar yang berlebihan dan kecenderungan untuk makan berlebihan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi produksi dan kadar ghrelin dalam tubuh, yang pada gilirannya memengaruhi rasa lapar dan berat badan seseorang:
Pertama, kebiasaan makan tidak sehat. Konsumsi makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak dapat meningkatkan produksi ghrelin.
Makanan cepat saji yang sering kali kaya akan kalori dan rendah gizi dapat menyebabkan ketidakseimbangan ghrelin, meningkatkan rasa lapar, dan mendorong konsumsi makanan berlebihan.
Kedua, kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup yang sedentari, dengan aktivitas fisik yang minim dapat memperburuk sensitivitas tubuh terhadap ghrelin.
Kurangnya olahraga dapat meningkatkan kadar ghrelin, yang berpotensi menyebabkan penambahan berat badan.
Ketiga, kondisi medis. Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan kadar ghrelin dalam tubuh.
Gangguan tidur, seperti sleep apnea, serta kondisi seperti diabetes tipe 2, dapat berperan dalam peningkatan kadar ghrelin.
Penurunan kualitas tidur dapat menyebabkan produksi ghrelin lebih tinggi, yang meningkatkan rasa lapar.
Keempat, penggunaan obat-obatan. Beberapa jenis obat-obatan seperti antidepresan atau obat penenang, dapat memengaruhi kadar ghrelin.
Obat-obatan ini dapat meningkatkan nafsu makan dan mengganggu keseimbangan energi dalam tubuh.
Selain faktor-faktor di atas, stres dan kualitas tidur juga dapat memengaruhi produksi ghrelin. Stres kronis diketahui dapat meningkatkan kadar ghrelin, yang mendorong seseorang untuk makan lebih banyak, terutama makanan tinggi kalori dan lemak.
Stres dapat memengaruhi pola makan dan mengarah pada kebiasaan makan berlebihan yang berkontribusi pada obesitas.
Begitu juga dengan tidur yang buruk. Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan kadar ghrelin dan penurunan kadar leptin, hormon yang mengurangi rasa lapar.
Akibatnya, individu yang kurang tidur cenderung merasa lapar lebih sering dan lebih cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
Menekan produksi ghrelin adalah langkah penting dalam mencegah dan mengatasi obesitas. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatur kadar ghrelin antara lain:
Pertama, konsultasi dengan profesional kesehatan. Jika Anda merasa kadar ghrelin Anda terlalu tinggi dan memengaruhi kontrol berat badan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.