KOMPAS.com - Perubahan gaya hidup membuat generasi abai terhadap kesehatan jantung. Beberapa kebiasaan tersebut adalah konsumsi makanan cepat saji, begadang, dan mini, aktivitas olahraga.
Padahal, menurut Ketua Umum PAFI Pusat Mozes Wambrauw Simbiak, menjaga kesehatan jantung sejak dini sangat penting untuk mencegah risiko penyakit kardiovaskular di masa depan.
"Banyak yang berpikir penyakit jantung hanya menyerang orang tua. Padahal, faktor risiko bisa mulai menumpuk sejak usia muda. Gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kurang olahraga, dan kebiasaan merokok, bisa mempercepat timbulnya gangguan jantung," ujar Mozes seperti dilansir dari https://pafiluwuk.org.
Salah satu kunci untuk menjaga kesehatan jantung, tambah Mozes, adalah menerapkan pola makan yang seimbang dan tinggi serat, seperti sayur dan buah.
Selain itu, setiap orang juga dianjurkan untuk mengurangi asupan garam dan gula berlebihan. Hal ini penting dilakukan demi menstabilkan tekanan darah.
Kemudian, hindari makanan olahan yang mengandung lemak trans. Tak hanya soal makanan, aktivitas fisik juga menjadi faktor penting.
“Minimal lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau joging selama 30 menit sehari. Aktivitas ini bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga jantung tetap sehat," kata Mozes.
Mozes menambahkan, stres juga menjadi musuh besar bagi kesehatan jantung. Stres yang dibiarkan berlarut-larut bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu peradangan dalam tubuh.
"Jangan tunggu sampai ada keluhan baru sadar. Mulai sekarang, ubah gaya hidup jadi lebih sehat karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan," terang Mozes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.