KOMPAS.com - Penyanyi Vidi Aldiano merenungkan bahwa dengan kanker ginjal yang diidapnya sejak Desember 20219, waktu sangat berharga.
"Dengan titipan penyakit ini, gue jadi sadar setiap harinya bahwa waktu itu berharga," tulis Vidi Aldiano dalam unggahannya yang dikutup Kompas.com pada Rabu (19/3/2025).
Pria kelahiran 1990 ini mengungkapkan bahwa setiap hari bangun dari tidur dan merasa sehat adalah sebuah anugerah dari Tuhan.
Baca juga: Dari Kisah Vidi Aldiano, Kenapa Penyandang Kanker Perlu Berhenti Kemoterapi?
"Bisa terbangun dari tidur dan merasa sehat, adalah hal yang i took for granted back in the days...for years even... Ga pernah tahu kapan waktu ini akan diambil oleh Tuhan," lanjut Vidi Aldiano.
Pria 34 tahun ini mengungkapkan, selama masih ada nikmat sehat, maka ia ingin menjalani hidupnya dengan maksimal.
Di akhir unggahannya, dia berdoa agar hidupnya penuh damai dan tenang.
Dari pengalaman Vidi Aldiano yang tidak mudah berjuang melawan kanker ginjal, kita perlu belajar untuk mengenali faktor risiko penyakit ini.
Mengetahui faktor pemicu kanker ginjal bisa membantu untuk mengurangi risiko terkena penyakitnya.
Baca juga: Vidi Aldiano Akan Berhenti Kemoterapi karena Efek Sampingnya, Apa Itu?
Sebuah faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan riisko terkena penyakit, seperti kanker ginjal.
Setiap kanker bisa memiliki faktor risiko yang berbeda.
Dikutip dari American Cancer Society dan Mayo Clinic, berikut rincian faktor risiko kanker ginjal:
Merokok meningkatkan risiko kanker ginjal, terutama jenis karsinoma sel ginjal yang paling umum.
Peningkatan risiko ini terkait dengan seberapa banyak Anda merokok.
Orang yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi terkena karsinoma sel ginjal juga.
Berat badan berlebih bisa menyebabkan perubahan hormon tertentu yang dapat memicu kanker ginjal.
Baca juga: Dari Kisah Vidi Aldiano, Kenali Hubungan Kanker dan Stres
Orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ginjal, meskipun telah mengonsumsi obat hipertensi.
Orang yang memiliki riwayat keluarga karsinoma sel ginjal yang kuat memiliki risiko kanker ginjal lebih tinggi.
Risiko ini paling tinggi pada orang yang memiliki saudara laki-laki atau perempuan dengan kanker ginjal.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa paparan zat tertentu di tempat kerja, seperti trikloroetena atau kadmium, meningkatkan risiko karsinoma sel ginjal.
Kanker ginjal terjadi dua kali lebih sering pada pria daripada wanita.
Hal ini mungkin bisa karena pria lebih cenderung merokok dan secara historis lebih mungkin terpapar bahan kimia penyebab kanker di tempat kerja.
Baca juga: 5 Tahun Berjuang Lawan Kanker, Vidi Aldiano Akui Stres
Ras Indian Amerika dan penduduk asli Alaska memiliki risiko kanker ginjal lebih tinggi. Penyebabnya tidak jelas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang obat pereda nyeri, seperti asetaminofen, dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker ginjal.
Orang dengan penyakit ginjal stadium lanjut, terutama yang memerlukan dialisis, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ginjal.
Orang-orang yang lahir dengan kondisi bawaan tertentu mungkin memiliki risiko kanker ginjal lebih tinggi.
Kondisi bawaan tersebut meliputi penyakit von Hippel-Lindau, sindrom Birt-Hogg-Dube, tuberous sclerosis complex, karsinoma sel ginjal papiler herediter, dan kanker ginjal familial.
Namun, memiliki satu atau beberapa faktor risiko tidak selalu Anda akan menderita penyakit ini, seperti yang dikutip dari American Cancer Society.
Sementara itu, beberapa orang yang menderita kanker ginjal bisa jadi tidak memiliki faktor risiko yang telah diketahui umum.
Baca juga: Tanda-tanda Awal Kanker Ginjal yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.