Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2021, 14:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahu merupakan anggota tubuh yang memiliki lingkup gerak yang luas karena terdiri dari sendi bola dan berbagai otot.

Jika terasa nyeri, berarti terdapat masalah di sendi atau otot yang mengelilinginya, seperti ligamen dan tendon.

Nyeri bahu yang berasal dari sendi biasanya dapat memburuk dengan adanya aktivitas di area bahu atau gerakan lengan.

Baca juga: 14 Penyebab Nyeri Bahu dan Cara Mengobatinya

Penyebab

Berbagai penyakit yang memengaruhi struktur dada atau perut (seperti penyakit jantung atau kantung empedu) juga dapat menjadi alasan di balik nyeri bahu.

Umumnya, nyeri bahu diakibatkan oleh cedera pada bagian tubuh Anda yang lain, seperti leher atau bisep.

Hal ini disebut dengan nyeri alih, kondisi di mana rasa sakit berasal dari satu daerah tubuh, tapi dirasakan oleh bagian tubuh yang lain.

Nyeri alih biasanya tidak bertambah parah saat Anda menggerakkan bahu.

Penyebab lain dari nyeri bahu meliputi hal berikut.

  • Radang sendi
  • Tulang rawan robek
  • Manset rotator robek
  • Kantung bursa atau tendon yang bengkak
  • Taji tulang (menonjolnya tulang di sepanjang tepi tulang)
  • Saraf terjepit di leher atau bahu, atau lengan bahu beku
  • Bahu terkilir
  • Cedera karena penggunaan bahu berlebihan atau berulang
  • Cedera saraf tulang belakang
  • Serangan jantung

Baca juga: Bahu Sering Nyeri dan Kaku, Bisa Jadi Tanda Frozen Shoulder

Diagnosis

Segera cari penanganan medis jika Anda mengalami demam, tidak dapat menggerakkan bahu, memar yang berlangsung lama, rasa panas dan nyeri di sekitar sendi, atau nyeri yang tidak kunjung hilang setelah beberapa minggu perawatan di rumah.

Anda juga harus segera ke dokter jika bahu terasa nyeri tiba-tiba tanpa adanya cedera.

Itu karena nyeri di bahu secara tiba-tiba merupakan salah satu gejala dari serangan jantung.

Jika Anda mengalami cedera dan melukai bahu Anda hingga berdarah, bengkak, atau terdapat jaringan terbuka, segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.

Dokter akan melakukan tes dan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari nyeri bahu Anda dan memilih pengobatan yang tepat.

  • Riwayat Medis. Dokter akan bertanya kapan rasa sakit pertama kali terasa, juga apa yang sudah dilakukan untuk menangani rasa sakitnya. Sebagian besar kondisi bahu diperparah oleh aktivitas tertentu. Hal ini dapat membantu dokter dalam menentukan sumber rasa sakit Anda.
  • Pemeriksaan Fisik. Dibutuhkan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari nyeri bahu. Dokter akan mencari adanya kelainan fisik, seperti pembengkakan, kelainan bentuk atau kelemahan otot, dan memeriksa area yang terasa sakit. Dia juga akan mengamati rentang gerak dan kekuatan bahu Anda.
  • Tes. Dokter mungkin akan memesan tes khusus untuk membantu mengidentifikasi penyebab rasa sakit Anda dan masalah lainnya, seperti Sinar X, MRI, USG, CT Scan, EMG, Artogram, dan Artroskopi.

Baca juga: 13 Penyebab Nyeri Sendi, Bukan Melulu Karena Radang Sendi

Perawatan

Perawatan yang diberikan akan tergantung dari penyebabnya. Beberapa opsi pengobatan yang diberikan:

  • Obat penghilang rasa sakit atau suntikan pengurang rasa sakit dan bengkak
  • Fisioterapi atau berbagai latihan otot yang dapat dilakukan di rumah
  • Aktivitas yang harus dihindari agar rasa sakit tidak memburuk atau kembali menyerang
  • Menemui spesialis untuk tes dan perawatan lanjutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com