Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2021, 15:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusar bau terjadi akibat kebersihan yang buruk sehingga terkumpulnya kotoran, bakteri, dan kuman-kuman di pusar.

Sebagian besar bakteri di pusar tidak berbahaya. Namun, pusar bau juga dapat menandakan adanya infeksi atau kista akibat bakteri yang berkembang biak.

Baca juga: Bau Badan Terasa Mengganggu, Usir dengan 6 Cara Sederhana Berikut

Penyebab

Pusar memiliki lipatan kulit yang menyediakan tempat bagi bakteri untuk tumbuh dan akan menghasilkan bau jika bakteri menjadi terlalu padat.

Melansir Healthline, pusar bau dapat disebabkan oleh faktor kebersihan hingga kondisi tertentu, sebagai berikut:

  1. Kebersihan pusar yang buruk
    Semakin dalam pusar, maka semakin banyak kotoran dan kuman yang dapat menumpuk di dalamnya.
    Oleh karena itu, tidak membersihkan bagian pusar saat mandi menjadi penyebab paling umum pusar menghasilkan bau.

  2. Infeksi akibat tindakan tertentu
    Tindakan seperti operasi atau tindik di area pusar dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
    Pembuatan lubang di kulit pusar memungkinkan bakteri untuk masuk dan menghasilkan bau yang tidak sedap, nanah, pembengkakan, hingga demam.

  3. Infeksi jamur
    Candida merupakan jamur yang tumbuh di tempat yang lembap, hangat, dan gelap seperti pusar. Ketika berkembang biak, Candida dapat menyebabkan infeksi jamur yang menyebabkan bau dan kulit pusar yang kemerahan, bersisik, dan melepuh.

  4. Kista epidermoid dan pilar
    Kedua kista ini berbentuk benjolan dan mengandung sel-sel yang mengeluarkan protein keratin yang tebal. Jika kista pecah, cairan yang keluar akan berbau busuk dan menyebabkan pusar bau.

  5. Kista sebasea

    Berasal dari kelenjar yang menghasilkan minyak alami untuk melumasi kulit dan melindunginya.
    Kista sebasea dapat terinfeksi dan mengalami peradangan yang akan menghasilkan nanah dengan bau yang menyengat.

Baca juga: Pusar Berair

Faktor risiko

Mengutip Medical News Today, Anda mungkin lebih berisiko mengalami bau pusar jika memiliki faktor berikut:

  • Menderita diabetes
  • Melakukan tindik di pusar
  • Kelebihan berat badan

Gejala

Seperti yang sudah dijelaskan, pusar yang bau dapat menjadi gejala dari suatu kondisi yang memerlukan perhatian medis, seperti infeksi atau kista.

Berdasarkan Medical News Today, berikut beberapa gejala yang dapat menyertai pusar bau dan perlu Anda waspadai, termasuk:

  • Pembengkakan
  • Perubahan warna kulit area pusar
  • Gatal
  • Nyeri
  • Terdapat benjolan di pusar
  • Pusar mengeluarkan cairan putih, kuning, atau hijau
  • Keropeng di sekitar pusar
  • Demam

Segera temui dokter Anda jika mengalami gejala di atas untuk mendapatkan pemeriksaan, penanganan, dan resep obat yang diperlukan.

Baca juga: Bisa Mengganggu Kualitas Hidup, Begini Cara Mudah Mencegah Bau Badan

Perawatan

Dilansir dari Healthline, dokter dapat menyingkirkan kista dengan menyuntiknya dengan obat-obatan tertentu.

Sedangkan, pengobatan untuk mengatasi pusar bau akibat infeksi dapat dilakukan dengan:

  • Penggunaan resep dokter seperti antibiotik oral, krim antijamur, atau krim antibiotik tergantung jenis kuman yang menyebabkan infeksi
  • Menjaga pusar tetap bersih dan kering
  • Hindari memakai pakaian yang ketat
  • Jika area kulit di dekat tindikan mengalami infeksi, lepaskan perhiasan dan cuci pusar dengan lembut menggunakan campuran sabun antimikroba dan air hangat

Pencegahan

Cara termudah untuk mencegah bakteri dan kotoran menumpuk di pusar Anda adalah dengan membersihkannya setiap hari.

Mengutip Medical News Today, berikut cara membersihkan pusar yang perlu Anda ketahui:

  • Cuci bagian dalam pusar dengan lembut menggunakan sabun antibakteri
  • Keringkan bagian pusar dengan benar
  • Jangan terlalu banyak menggunakan krim di dalam atau di sekitar pusar
  • Menjaga kebersihan tindik jika memilikinya

Membersihkan pusar dengan rutin akan mencegah penumpukan kulit mati, keringat, dan minyak yang diproduksi tubuh secara alami, sehingga terhindar dari kuman atau bakteri yang berkembang biak.

Baca juga: 12 Cara Menghilangkan Bau Kaki Tak Sedap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau