Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2021, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Iritis adalah peradangan pada bagian berwarna dari mata atau iris. Iris mengelilingi bagian hitam mata (pupil) dan mengontrol ukuran pupil.

Dengan itu, iris mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata.

Di depan iris terdapat ruang anterior yang beririsi cairan di bagian depan mata. Apabila terkena iritis, seluruh area tersebut dapat meradang.

Iritis dapat menyebabkan masalah serius, termasuk kehilangan penglihatan.

Baca juga: 5 Komplikasi Diabetes pada Mata yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Iritis dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti:

  • Masalah kesehatan seperti leukemia dan sindrom Kawasaki
  • Cedera mata
  • Infeksi dari bakteri, virus, parasit, atau jamur
  • Penyakit autoimun inflamasi, seperti ankylosing spondylitis, lupus, sarkoidosis, dan juvenile idiopathic arthritis
  • Reaksi terhadap obat-obatan

Dalam beberapa kasus, penyebab iritis tidak diketahui.

Gejala

Iritis dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Biasanya, kondisi ini berkembang secara tiba-tiba dan bisa bertahan hingga tiga bulan.

Tanda dan gejala iritis meliputi:

  • Mata merah
  • Ketidaknyamanan atau rasa sakit di mata yang terkena
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Penglihatan berkurang

Diagnosis

Dokter akan memeriksa gejala dan riwayat kesehatan dalam mendiagnosis.

Adapun beberapa metode yang dilakukan secara umum adalah:

Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata

  • Tes ketajaman visual
  • Pembacaan tekanan, pengukuran tekanan di dalam mata dengan alat khusus
  • Pemeriksaan penlight dan slit lamp

Gejala lain juga dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan penyebab iritis.

Seseorang bisa jadi memerlukan lebih banyak pemeriksaan untuk menemukan penyebab pasti kondisi ini.

Pemeriksaan itu meliputi:

  • Tes darah untuk memeriksa penyakit autoimun atau infeksi
  • Rontgen dada atau CT scan dada untuk menemukan tanda sarkoidosis atau tuberkulosis
  • Pengambilan sampel cairan dari mata untuk mencari penyebab langka tertentu
  • X-ray sendi sakroiliaka

Periksakan diri pada spesialis mata sesegera mungkin jika memiliki gejala iritis. Perawatan segera membantu mencegah komplikasi serius.

Perawatan

Perawatan akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan iritis.

Idealnya, pengobatan harus dimulai sesegera mungkin untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

Perawatan yang biasa dilakukan antara lain:

Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mata

  • Antibiotik untuk mengobati infeksi mata bakteri
  • Obat antivirus untuk mengobati infeksi mata virus
  • Obat steroid untuk mengobati peradangan
  • Tetes mata untuk melebarkan pupil, yang dapat mencegah beberapa komplikasi dan mengurangi rasa sakit
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, dibutuhkan obat lain untuk menekan sistem kekebalan (imunosupresif)

Komplikasi

Dengan pengobatan cepat dan tepat, iritis biasanya hilang tanpa menimbulkan masalah lain.

Tetapi beberapa orang memiliki komplikasi dari iritis.

Kemungkinan komplikasi dari iritis meliputi:

  • Adhesi abnormal iris ke struktur mata lainnya (sinekia)
  • Katarak
  • Deposit kalsium pada kornea (band keratopathy)
  • Peradangan cairan di tengah mata
  • Peradangan retina
  • Kerusakan saraf optik yang bisa menyebabkan kebutaan
  • Peningkatan tekanan di dalam mata (glaukoma)
  • Pembengkakan bagian tengah retina (edema makula)

Pencegahan

Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah iritis.

Jika memiliki kondisi autoimun, minum obat sesuai resep dapat membantu mencegah iritis.

Seseorang juga dapat mengurangi kemungkinan iritis jika menemui tenaga medis pada tanda pertama gejala.

Baca juga: Benarkah Mata Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com