Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2021, 08:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Munculnya benjolan tulang di langit-langit mulut dapat menjadi pertanda kondisi medis yang disebut torus palatinus.

Benjolan tulang muncul dalam ukuran dan bentuk yang bervariasi, mulai dari ukuran sangat kecil hingga cukup besar.

Torus palatinus merupakan pertumbuhan tulang (eksostosis) yang tidak berbahaya dan tidak menyakitkan pada garis tengah langit-langit rahang atas atau langit-langit keras.

Baca juga: 7 Penyebab Langit-langit Mulut Bengkak dan Cara Mengatasinya

Pertumbuhan tulang ini dilapisi oleh mukosa tipis yang rentan terhadap laserasi sehingga menyebabkan perdarahan dan pembengkakan jika mengalami trauma.

Melansir Healthline, terdapat sekitar 20 hingga 30 persen populasi manusia di dunia memiliki torus palatinus.

Torus palatinus tidak bersifat kanker tetapi kondisi medis yang serius dapat menyebabkan pertumbuhan yang serupa dengan torus palatinus.

Maka dari itu, jika terdapat perubahan pada rongga mulut tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter.

Gejala

Dikutip dari Medical News Today, torus palatinus ditandai dengan gejala muncul benjolan keras atau tonjolan di area langit-langit keras.

Meskipun tonjolan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala fisik lainnya, terdapat beberapa karakteristik dari torus palatinus, yaitu:

  1. Muncul satu atau lebih benjolan keras di bagian langit-langit mulut tanpa disertai rasa sakit
  2. Tonjolan dapat berukuran mulai dari dua milimeter hingga lebih dari enam milimeter
  3. Tonjolan memiliki beragam bentuk, seperti datar, nodular (membulat), atau berbentuk spindle (lonjong). Nodular menjadi bentuk yang paling umum terjadi
  4. Pertumbuhan tonjolan berlangsung secara lambat, biasanya dimulai pada masa pubertas
  5. Tonjolan yang berukuran besar dapat menyebabkan penderita mengalami gangguan bicara atau perubahan cara berbicara
  6. Tonjolan yang berada di dekat gigi dan berukuran cukup besar dapat menyebabkan penderita sulit mengunyah
  7. Tonjolan besar yang berada tepat di tengah dapat menutupi seluruh langit-langit sehingga penderita sulit menelan
  8. Pada kasus khusus, tonjolan tidak dapat hilang dan muncul sepanjang hidup penderita

Baca juga: 3 Penyebab Langit-langit Mulut Terasa Gatal dan Cara Mengatasinya

Selain itu, terdapat beberapa gejala yang menunjukkan pertumbuhan benjolan mungkin bukan hanya dikarenakan torus palatinus, seperti:

  • Muncul gejala lain, seperti demam atau pembengkakan
  • Muncul borok pada gusi
  • Muncul benjolan di bagian tubuh lain
  • Benjolan terasa menyakitkan
  • Gejala kerusakan gigi, seperti gigi patah, sakit gigi, atau gusi yang sangat bengkak

Penyebab

Melansir Healthline, masih belum dapat dipastikan penyebab torus palatinus. Namun, beberapa penelitian menyimpulkan kondisi ini akibat faktor genetik.

Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan torus palatinus, di antaranya:

  • Kebiasaan mengepalkan atau menggertakkan gigi
    Beberapa peneliti meyakini terdapat hubungan antara tekanan pada struktur tulang di mulut ketika menggertakkan atau mengepalkan gigi tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut
  • Peningkatan kepadatan tulang
    Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa wanita pascamenopause umumnya memiliki torus palatinus
  • Konsumsi ikan air asin yang berlebihan
    Torus palatinus sering terjadi di negara-negara dengan mayoritas penduduknya mengonsumsi ikan air asin, seperti Jepang, Kroasia, dan Norwegia.
    Ikan asin mengandung dua nutrisi penting bagi pertumbuhan tulang, yakni lemak tak jenuh ganda dan vitamin D.

Diagnosis

Torus palatinus yang berukuran kecil sering kali tidak disadari karena tidak memiliki gejala tetapi jika berukuran besar maka penderita akan merasakannya.

Baca juga: 5 Masalah Umum Gigi dan Mulut, serta Cara Mengatasinya

Torus palatinus sering kali ditemukan oleh dokter gigi ketika melakukan pemeriksaan gigi dan mulut.

Dokter mungkin akan menggunakan CT scan untuk mencitrakan torus palatinus dan memastikan apakah benjolan bersifat kanker atau non-kanker.

Perawatan

Dikarenakan kondisi ini biasanya tidak berbahaya maka torus palatinus sering kali tidak memerlukan perawatan khusus.

Namun, jika benjolan menyebabkan penderita sulit menelan atau menyebabkan ketidaknyamanan untuk berbicara maka dokter mungkin akan melakukan pembedahan.

Pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan di tengah langit-langit keras untuk menghilangkan kelebihan tulang, kemudian dokter akan menutup lubang dengan jahitan.

Pemulihan biasanya memerlukan waktu tiga hingga empat minggu. Dokter mungkin akan menyarankan beberapa hal berikut untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mempercepat penyembuhan:

  1. Minum obat pereda nyeri yang diresepkan
  2. Makan makanan lunak agar jahitan tidak terbuka
  3. Berkumur dengan air garam atau antiseptik oral untuk mengurangi risiko infeksi

Baca juga: 5 Cara Membedakan Sariawan dan Kanker Mulut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau