KOMPAS.com - Jerawat di lidah merupakan istilah untuk menyebut benjolan yang terdapat di lidah dan cukup umum terjadi.
Kondisi ini memiliki banyak kemungkinan penyebab, termasuk cedera, alergi, dan infeksi.
Meskipun jerawat di lidah bisa terasa aneh dan dapat menimbulkan kekhawatiran, biasanya tidak berbahaya.
Baca juga: Jerawat di Kemaluan Pria, Apakah Bahaya?
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab jerawat lidah.
Melansir Medical News Today, diperkirakan jerawat di lidah terjadi ketika papila berdaging kecil di lidah teriritasi.
Papila adalah tempat kuncup pengecap, ketika teriritasi, papila membengkak dan membentuk benjolan.
Hingga kini, faktor berikut dianggap menjadi penyebab umum jerawat di lidah:
Penyebab potensial lain dari jerawat di lidah meliputi:
Baca juga: Jerawat di Kemaluan Wanita: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Beberapa orang yang mengalami jerawat di lidah dapat merasakan gejala:
Selain rasa sakit atau iritasi dari benjolan itu sendiri, orang biasanya tidak memiliki gejala lain yang menyertainya.
Dokter dapat mendiagnosis jerawat di lidah berdasarkan tampilan saja.
Jika dokter tidak yakin kondisi tersebut adalah jerawat di lidah atau dari kondisi seperti human papillomavirus, dokter akan melakukan biopsi untuk menguji diagnosis banding.
Untuk melakukan ini, dokter akan membuat area tersebut mati rasa dengan anestesi lokal.
Mereka kemudian akan menghapus bagian kecil dari benjolan untuk diuji dan diperiksa di bawah mikroskop.
Segera temui dokter jika jerawat di lidah mengalami masalah berikut:
Jerawat di lidah biasanya hilang dengan sendirinya setelah dua atau tiga hari.
Untuk membantu mengobati gejala dan mengatasi kondisi dengan cepat, seseorang dapat mencoba:
Baca juga: Jerawat di Dagu: Penyebab dan Cara Menghilangkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.