Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2021, 11:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anemia sel sabit merupakan kelainan sel darah merah yang diwariskan dan terjadi ketika tidak ada cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti sabit yang kaku dan lengket.

Sehingga, sel dapat tersangkut di pembuluh darah kecil yang dapat memperlambat atau menghalangi aliran darah dan oksigen ke bagian-bagian tubuh.

Baca juga: Anemia

Penyebab

Mengutip Healthline, anemia sel sabit merupakan penyakit yang diwariskan orang tua ke anak melalui gen hemoglobin abnormal.

Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi pada gen yang menyebabkan hemoglobin menjadi tidak normal yang membentuk sel darah merah menjadi kaku, lengket dan tidak berbentuk.

Gejala

Mengutip Healthline, gejala kondisi ini umumnya muncul pada usia muda dan bervariasi tergantung dengan tingkat keparahannya.

Beberapa gejala anemia sel sabit yang mungkin muncul, di antaranya:

  • Kelelahan
  • Bengkak dan nyeri di tangan dan kaki
  • Infeksi berulang
  • Nyeri di dada, punggung, lengan, atau kaki
  • Pertumbuhan atau pubertas yang tertunda
  • Lekas marah yang berlebihan
  • Menguningnya mata dan kulit
  • Demam
  • Perut bengkak.

Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.

Baca juga: Hubungan Anemia dan Gagal Jantung yang Penting Diketahui

Komplikasi

Dilansir dari Mayo Clinic, anemia sel sabit dapat menyebabkan komplikasi lainnya termasuk:

  • Stroke, sel sabit dapat memblokir aliran darah ke area otak
  • Sindrom dada akut, infeksi paru-paru atau sel sabit yang menghalangi pembuluh darah di paru-paru dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa
  • Hipertensi paru, anemia sel sabit dapat meningkatkan tekanan darah tinggi di paru-paru yang berakibat fatal
  • Kerusakan organ, sel sabit yang menghalangi aliran darah ke organ dapat merusak saraf dan organ, termasuk ginjal, hati, dan limpa
  • Kebutaan, sel sabit dapat memblokir pembuluh darah kecil di mata
  • Ulkus kaki, terjadi akibat luka terbuka di kaki
  • Batu empedu, tingkat bilirubin yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan batu empedu
  • Priapismus, pria dengan anemia sel sabit dapat mengalami ereksi yang menyakitkan dan tahan lama
  • Komplikasi kehamilan, anemia sel sabit dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan pembekuan darah selama kehamilan.

Diagnosis

Berdasarkan Mayo Clinic, berikut jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia sel sabit.

  • Tes darah, memeriksa bentuk hemoglobin yang rusak pada orang dewasa maupun anak kecil dan bayi
  • Ultrasound, mendeteksi risiko stroke
  • Pengambilan sampel cairan ketuban untuk mendeteksi gen sel sabit sebelum bayi lahir.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Bahaya Anemia

Perawatan

Berikut perawatan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi anemia sel sabit menurut Healthline, yaitu:

Perawatan medis

  • Rehidrasi dengan cairan intravena
  • Mengobati infeksi yang mendasari anemia
  • Transfusi darah
  • Pemberian oksigen tambahan melalui masker
  • Resep obat nyeri untuk menghilangkan rasa sakit
  • Imunisasi untuk membantu mencegah infeksi

Perawatan rumahan

  • Gunakan bantalan pemanas untuk menghilangkan rasa sakit
  • Minum suplemen asam folat sesuai rekomendasi dokter
  • Makan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian gandum dalam jumlah yang cukup
  • Minum lebih banyak air
  • Berolahraga secara teratur
  • Kurangi stres
  • Jangan merokok
  • Hindari cuaca ekstrem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com