KOMPAS.com - Perimenopause merupakan kondisi ketika tubuh membuat transisi alami ke menopause, menandai akhir dari tahun-tahun reproduksi.
Perimenopause juga disebut transisi menopause. Tiap wanita memulai perimenopause pada usia yang berbeda.
Baca juga: 6 Ciri ciri Haid Menjelang Menopause
Tingkat estrogen dalam tubuh akan naik dan turun secara tidak merata selama perimenopause.
Ketika melewati perimenopause, produksi estrogen dan progesteron tubuh akan naik dan turun.
Banyak perubahan yang dialami selama perimenopause akibat dari penurunan estrogen.
Meskipun tidak selalu konklusif, beberapa bukti menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat membuat wanita lebih mungkin memulai perimenopause pada usia lebih dini, seperti:
Sepanjang transisi menopause, beberapa perubahan dalam tubuh terjadi. Perubahan tersebut antara lain:
Baca juga: Apa itu Pra-Menopause?
Jika mengalami gejala yang mengganggu aktivitas, seperti hot flashes, perubahan suasana hati atau perubahan fungsi seksual yang mengkhawatirkan, segera temui dokter.
Terkadang sulit untuk mengetahui pasti seseorang mengalami perimenopause.
Gejala, riwayat kesehatan, usia, dan pemeriksaan fisik dapat membantu penyedia layanan kesehatan dalam melakukan diagnosis.
Terkadang diperlukan juga tes darah untuk mengukur kadar hormon.
Perimenopause tidak perlu diobati kecuali gejalanya mengganggu.
Perawatan secara umum untuk kondisi ini antara lain:
Dokter juga biasanya menyarankan perubahan gaya hidup, seperti:
Diskusikan penggunaan perawatan lain dalam meredakan gejala dengan penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: Rutin Bercinta Setiap Minggu Bisa Menunda Menopause, Kok Bisa?
Menstruasi yang tidak teratur adalah ciri dari perimenopause. Hal ini normal dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun, melansir Mayo Clinic, terdapat beberapa komplikasi yang bisa terjadi seperti:
Tanda-tanda seperti ini bisa menjadi tanda masalah dengan sistem reproduksi yang memerlukan diagnosis dan pengobatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.