Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2021, 19:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perimenopause merupakan kondisi ketika tubuh membuat transisi alami ke menopause, menandai akhir dari tahun-tahun reproduksi.

Perimenopause juga disebut transisi menopause. Tiap wanita memulai perimenopause pada usia yang berbeda.

Baca juga: 6 Ciri ciri Haid Menjelang Menopause

Tingkat estrogen dalam tubuh akan naik dan turun secara tidak merata selama perimenopause.

Penyebab

Ketika melewati perimenopause, produksi estrogen dan progesteron tubuh akan naik dan turun.

Banyak perubahan yang dialami selama perimenopause akibat dari penurunan estrogen.

Meskipun tidak selalu konklusif, beberapa bukti menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat membuat wanita lebih mungkin memulai perimenopause pada usia lebih dini, seperti:

  • Merokok
  • Riwayat keluarga
  • Pengobatan kanker
  • Histerektomi.

Gejala

Sepanjang transisi menopause, beberapa perubahan dalam tubuh terjadi. Perubahan tersebut antara lain:

  • Periode haid tidak teratur
  • Hot flash dan masalah tidur
  • Perubahan suasana hati
  • Masalah vagina dan kandung kemih
  • Perubahan fungsi seksual
  • Bone loss
  • Mengubah kadar kolesterol.

Baca juga: Apa itu Pra-Menopause?

Diagnosis

Jika mengalami gejala yang mengganggu aktivitas, seperti hot flashes, perubahan suasana hati atau perubahan fungsi seksual yang mengkhawatirkan, segera temui dokter.

Terkadang sulit untuk mengetahui pasti seseorang mengalami perimenopause.

Gejala, riwayat kesehatan, usia, dan pemeriksaan fisik dapat membantu penyedia layanan kesehatan dalam melakukan diagnosis. 

Terkadang diperlukan juga tes darah untuk mengukur kadar hormon.

Perawatan

Perimenopause tidak perlu diobati kecuali gejalanya mengganggu.

Perawatan secara umum untuk kondisi ini antara lain:

  • Terapi hormon menggunakan estrogen dan progestin untuk meningkatkan kadar hormon
  • Antidepresan untuk menstabilkan suasana hati.

Dokter juga biasanya menyarankan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Makan makanan yang sehat dengan buah-buahan, sayuran dan biji-bijian
  • Dapatkan setidaknya 1.000-1.200 mg kalsium setiap hari melalui diet atau suplemen
  • Berolahraga secara teratur
  • Temukan apa yang memicu hot flash (misalnya, alkohol, kopi, atau teh) dengan membuat catatan.

Diskusikan penggunaan perawatan lain dalam meredakan gejala dengan penyedia layanan kesehatan.

Baca juga: Rutin Bercinta Setiap Minggu Bisa Menunda Menopause, Kok Bisa?

Komplikasi

Menstruasi yang tidak teratur adalah ciri dari perimenopause. Hal ini normal dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, melansir Mayo Clinic, terdapat beberapa komplikasi yang bisa terjadi seperti:

  • Pendarahan sangat berat 
  • Pendarahan berlangsung lebih lama dari tujuh hari
  • Pendarahan terjadi di antara periode
  • Periode secara teratur terjadi kurang dari 21 hari.

Tanda-tanda seperti ini bisa menjadi tanda masalah dengan sistem reproduksi yang memerlukan diagnosis dan pengobatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau