KOMPAS.com - Konfabulasi adalah jenis gangguan memori saat terdapat celah sehingga penderitanya mengatakan suatu informasi yang dibuat-buat (tanpa sengaja), disalahartikan, atau terdistorsi.
Orang dengan konfabulasi tidak berbohong. Mereka tidak memiliki intensi untuk menipu atau membohongi.
Sebaliknya, mereka yakin apa yang berada di pikiran mereka, bahkan saat bukti menunjukkan yang kontradiktif.
Baca juga: 11 Penyebab Kehilangan Memori Jangka Pendek
Konfabulasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu diprovokasi dan spontan.
Konfabulasi seringkali menunjukkan permasalahan terkait ingatan seseorang, seperti kondisi neuropsikiatri, cedera otak, atau gangguan penggunaan zat.
Beberapa karakteristik umum dari konfabulasi, yaitu:
Berbagai kondisi dapat mengakibatkan konfabulasi, seperti gangguan memori, cedera, dan kesehatan mental.
Akibatnya, dokter belum dapat mengidentifikasi penyebab spesifik.
Baca juga: Memahami Penyebab Brain Fog atau Lupa Ingatan Mendadak pada Wanita
Umumnya, orang dengan konfabulasi mengalami kerusakan di dua area otak: lobus frontal dan corpus callosum.
Lobus frontal berperan dalam mengendalikan memori seseorang.
Beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan konfabulasi, meliputi:
Anak-anak kecil juga dapat memiliki konfabulasi.
Dalam beberapa kasus, konfabulasi dibiarkan tanpa pengobatan tertentu.
Namun, beberapa yang lain mungkin dapat memerlukan perawatan untuk membantu mereka mengenali dan meredakan gejala.
Penderita mungkin dapat mengunjungi ahli kesehatan mental untuk mendapatkan terapi. Cara lain, dengan menyimpan diari untuk mencatat kejadian sehari-hari.
Dukungan keluarga juga diperlukan untuk membantu mengingatkan penderita.
Baca juga: Cara Membuat Ingatan Tersimpan Lebih Lama di Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.