Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 26/09/2022, 12:22 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH
Divalidasi oleh:
dr. Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Mayapada Hospital Tangerang www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Kanker pankreas bermula di jaringan pankreas, organ yang terletak di belakang bagian bawah perut.

Pankreas melepaskan enzim yang membantu pencernaan dan menghasilkan hormon yang membantu mengelola gula darah.

Beberapa jenis pertumbuhan dapat terjadi di pankreas, termasuk tumor ganas yang kita kenal sebagai kanker dan tumor jinak (non-kanker).

Baca juga: 10 Gejala Kanker Pankreas dan Penyebabnya

Jenis kanker paling umum yang terbentuk di pankreas dimulai di sel-sel yang melapisi saluran yang membawa enzim pencernaan keluar dari pankreas (adenokarsinoma duktus pankreas).

Gejala

Kanker pankreas biasanya pada stadium awal tidak menunjukkan gejala, namun pada stadium lanjut akan menunjukkan gejala.

Gejala kanker dapat meliputi:

  • kehilangan nafsu makan atau kehilangan berat badan tanpa alasan jelas
  • merasa lelah atau tidak memiliki energi suhu tinggi, atau merasa panas, atau menggigil
  • jika makin besar ukuran kanker maka akan menunjukkan gejala sumbatan saluran empedu seperti:
    • bagian putih mata atau kulit menjadi menguning (jaundice)
    • kulit gatal, kencing yang lebih gelap, dan kotoran yang lebih pucat dari biasanya
  • jika kanker lebih membesar dan menembus dinding usus duabelas jari maka akan ada gejala sumbatan saluran pencernaan seperti kembung dan muntah.

Gejala lain dapat yang dapat dirasakan, seperti:

  • merasa atau sedang sakit dan lemah 
  • sering diare atau perubahan lain pada kotoran
  • rasa sakit di bagian atas perut dan punggung, mungkin terasa lebih buruk saat makan atau berbaring
  • gejala gangguan pencernaan, seperti merasa kembung.

Penyebab

Belum diketahui secara pasti penyebab dari kanker pankreas. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kanker pankreas.

Beberapa faktor risiko kanker pankreas, di antaranya:

Baca juga: Gejala Pankreatitis (Radang Pankreas) yang Perlu Diwaspadai

  • merokok atau menggunakan bentuk apapun dari tembakau
  • mengalami obesitas
  • memiliki diabetes, terutama diabetes tipe 2 yang terkait dengan obesitas
  • terpapar bahan kimia yang digunakan oleh pembersih kering dan pekerja logam
  • memiliki pankreatitis kronis, peradangan permanen pada pankreas yang biasanya berhubungan dengan merokok dan minum banyak alkohol.

Beberapa faktor fisiko lain:

  • pankreatitis kronis herediter karena perubahan gen (mutasi) diturunkan dari orang tua ke anak
  • sindrom herediter dengan perubahan gen (mutasi) ynag diturunkan orang tua ke anak
  • berusia lebih tua dari 45 tahun
  • laki-laki
  • ras berkulit hitam.

Diagnosis

Di samping keluhan dan gejala yang dikeluhkan penderita yang makin memberat, maka pemeriksaan lain yang dapat dilakukan:

  • pemeriksaan fisik dengan adanya nyeri tekan pada area sekitar ulu hati dan teraba adanya benjolan serta dapat juga terlihat mata dan kulit yang menguning
  • tes darah di laboratorium
  • CT Scan
  • PET Scan
  • Ultrasound.

Untuk memastikan dan menentukan jenis kanker maka biopsi adalah salah satu cara yang harus dilakukan.

Biopso adalah prosedur pengambilan sampel jaringan kecil dari daerah yang dicurigai terkena kanker untuk diuji di laboratorium untuk memastikan dan mengetahui jenis kanker.

Baca juga: Mengenal Stadium Kanker Pankreas beserta Gejalanya

Perawatan

Pengobatan kanker pankreas bergantung pada hal-hal tertentu, seperti lokasi tumor, stadium apa, kondisi kesehatan penderita secara umum, dan apabila kanker sudah menyebar.

Pilihan pengobatan dapat meliputi:

  • operasi pengangkatan (pakreatektomi): operasi adalah satu-satunya yang dapat menyembuhkan kanker asal ditemukan pada fase sangat dini, akan tetapi hal ini sulit karena pada umumnya saat kanker masih kecil sering kali tidak ada gejala apapun. 
  • terapi radiasi: penggunaan energi berkecepatan tinggi yang digunakan untuk membunuh sel-sel kanker
  • kemoterapi: penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker
  • imunoterapi: perawatan ini dapat membantu tubuh melawan kanker, tapi tidak efektif bagi sebagian besar
  • terapi bertarget: terapi yang diarahkan pada gen atau protein tertentu yang terlibat dalam pembelahan sel kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau