Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2022, 13:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Leukemia mieloblastik akut adalah kondisi yang memengaruhi sekelompok sel darah putih yang disebut myeloid.

Sel myeloid dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel darah matang, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Baca juga: Bisakah Mencegah Risiko Leukemia?

Gejala

Kata "akut" pada leukemia mieloblastik akut berarti berkembang dengan cepat.

Gejalanya biasa berkembang selama beberapa minggu dan memburuk dari waktu ke waktu.

Gejalanya meliputi:

  • tampak pucat
  • merasa lelah atau lemah
  • sesak napas
  • sering mengalami infeksi
  • memar atau pendarahan yang tidak biasa dan sering, seperti gusi berdarah atau mimisan
  • berat badan turun dengan sendirinya
  • demam
  • nyeri tulang.

Penyebab

Leukemia mieloblastik akut terjadi saat sel sumsum tulang belakang mengalami perubahan (mutasi) dalam materi genetik atau DNA-nya.

DNA sel berisi instruksi yang memberitahu sel apa yang harus dilakukan atau kapan harus mati.

Pada orang dengan leukemia mieloblastik akut, mutasi memberitahu sel sumsum tulang untuk terus tumbuh dan membelah.

Akibatnya, produksi sel darah menjadi tidak terkendali. Sel yang dihasilkan belum matang dan berkembang menjadi sel darah putih leukemia yang disebut mieloblas.

Baca juga: Apakah Leukemia Penyakit Keturunan?

Sel-sel ini tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat menumpuk serta mengeluarkan sel-sel sehat.

Tidak diketahui apa yang menyebabkan mutasi tersebut.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang dengan leukemia mieloblastik akut, yaitu:

  • bertambah usia, biasanya 65 tahun ke atas
  • berjenis kelamin pria
  • pengobatan kanker sebelumnya
  • paparan radiasi
  • paparan bahan kimia berbahaya
  • merokok
  • kelainan darah lainnya, seperti mielodisplasia, mielofibrosis, atau trombositemia
  • kelainan genetik, seperti sindrom Down.

Diagnosis

Dokter akan melakukan beberapa tes uji, seperti:

  • pemeriksaan fisik dan riwayat medis
  • tes darah, seperti hitung darah lengkap dan hapusan darah
  • tes sumsum tulang, aspirasi dan biopsi. Keduanya melibatkan pengambilan jaringan untuk diuji di laboratorium
  • tes genetik untuk mengetahui perubahan gen dan kromosom.

Untuk melihat jika kanker telah menyebar, dokter mungkin akan melakukan tes pencitraan dan pungsi lumbal, prosedur untuk mengumpulkan dan menguji cairan serebrospinal.

Baca juga: Penyebab Leukemia dan Faktor Risikonya

Perawatan

Diperlukan perawatan sesegera mungkin untuk leukemia mieloblastik akut karena dapat berkembang dengan cepat.

Pengobatan utama dapat berupa kemoterapi, yaitu penggunaan obat untuk membunuh sel leukemia sebanyak mungkin dalam tubuh dan mengurangi risiko kondisi kembali.

Dalam beberapa kasus, penanganan juga dapat melibatkan kombinasi dari kemoterapi intensif dan radioterapi.

Selain itu, juga dengan dilakukan dengan transplantasi sel induk atau sumsum tulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau