Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2016, 12:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Laparoscopic sleeve gastrectomy (LSG), salah satu metode operasi untuk orang dengan obesitas, ternyata tak hanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Lebih dari itu, operasi dengan memotong lambung menjadi kecil tersebut juga menurunkan pelbagai risiko penyakit yang berkaitan dengan obesitas, seperti jantung hingga diabetes melitus.

Dokter spesialis bedah saluran cerna, Errawan Wiradisuria, mengungkapkan, berdasarkan penelitian, operasi bariatik bisa menurunkan risiko diabetes sebesar 72 persen, menurunkan risiko hipertensi sebesar 69 persen, dan kolesterol sebesar 74 persen.

"Dengan lambung dibuang 75 persen, makanan jadi lebih cepat turun ke usus. Operasi ini bisa merangsang sel pankreas menghasilkan insulin," ujar Errawan dalam diskusi di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Insulin berfungsi membantu penyerapan glukosa ke sel-sel di seluruh tubuh. Nah, inilah yang menyebabkan turunnya risiko diabetes sekaligus menstabilkan gula darah pasien diabetes.

Dengan sisa lambung yang digunakan sekitar 25 persen saja, jumlah sel parietal atau sel oxyntic pun berkurang. Sel parietal adalah sel yang memicu sakit maag. "Jadi, risiko sakit maag pun menurun," lanjut Errawan.

Menurut Errawan, berkurangnya sel tersebut otomatis menurunkan ghrelin, yaitu hormon yang merangsang nafsu makan. Selain nafsu makan akan berkurang dari biasanya, kapasitas lambung yang lebih kecil pun akan membuat pasien cepat kenyang.

Errawan mengungkapkan, operasi pemotongan lambung ini efektif menurunkan berat badan sebanyak 50-80 persen dalam kurun waktu 1 tahun. Masalah cedera lutut yang kerap dialami oleh orang yang obesitas juga teratasi.

Ketua Perhimpunan Dokter Bedah Endo-Laparoskopi Indonesia ini mengatakan, penurunan berat badan bahkan bisa membuat fungsi seksual menjadi lebih baik.

Selain itu, operasi ini akan memangkas komposisi lemak dalam tubuh yang selama ini menjadi faktor penumpukan plak dan menyumbat pembuluh darah. Dengan begitu, operasi pengecilan lambung ini turut mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung.

"Risiko operasi lebih rendah dibanding risiko hidup dengan obesitas yang berlebihan yang meningkatkan risiko terjadinya sakit jantung, diabetes, kolesterol, hingga radang sendi," kata Errawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com