KOMPAS.com -Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kebugaran tubuh.
Bahkan saat masa kehamilan, para wanita tetap disarankan berolahraga.
Sayangnya, banyak wanita ragu melakukannya karena takut terjadi hal yang tak diinginkan dengan sang janin.
Padahal, selama kehamilannya normal dan tidak berisiko tinggi, olahraga sangat aman.
Namun, konsultasikan dengan dokter mengenai rutinitas olahraga yang akan dilakukan selama kehamilan.
Baca juga: Progeria, Sindrom yang Membuat Anak-Anak Memiliki Fisik Bak Orang Tua
Manfaat olahraga selama hamil:
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga selama kehamilan bahkan dapat membantu mengurangi penyakit terkait kehamilan seperti depresi, preeklamsia, tekanan darah tinggi, dan diabetes gestasional.
Wanita hamil disarankan untuk berolahraga selama 120 hingga 150 menit selama seminggu.
Jenis olahraga yang disarankan adalah aerobik intensitas sedang. Anda bisa melakukan olahraga seperti jalan kaki atau berenang.
Olahraga yang paling dianjurkan untuk ibu hamil adalah yoga dan pilates.
Jenis olahraga ini bisa bagus, tetapi jangan lakukan gerakan yang menekan perut saat kandungan memasuki usia pertengahan hingga akhir kehamilan.
Jika Anda seorang pelari atau rutin bersepeda sebelum hamil, biasanya tidak masalah untuk tetap melakukannya.
Namun seiring berlalunya waktu, berhati-hatilah dengan medanyang digunakan untuk mengurangi risiko jatuh.
Sebaiknya, Anda menggunakan sepeda statis atau treadmil setelah kandungan mencapai trimester kedua.
Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Sindrom Asperger dan Autisme?
Ada beberapa jenis olahraga yang harus dihindari selama masa kehamilan. Berikut jenis olahraga tersebut: