KOMPAS.com - Trombosit tinggi adalah masalah kesehatan saat tubuh memproduksi terlalu banyak trombosit.
Seperti diketahui, trombosit adalah salah satu jenis sel darah yang diproduksi di sumsum tulang belakang.
Fungsi trombosit utamanya untuk membantu menghentikan pendarahan serta membentuk gumpalan darah saat ada bagian pembuluh darah atau jaringan yang rusak.
Baca juga: 8 Cara Menaikkan Trombosit secara Alami dan Medis
Melansir One Blood, jumlah trombosit normal rata-rata berkisar antara 150.000 sampai 400.000 keping per mikroliter darah.
Seseorang dikatakan memiliki trombositosis apabila jumlah keping darah lebih dari 450.000 per mikroliter darah.
Kadar trombosit tinggi bisa menyebabkan pembekuan darah spontan. Apabila tidak ditangani, kondisi ini dapat berujung pada serangan jantung atau stroke.
Kenali penyebab trombosit tinggi dan gejalanya yang perlu diwaspadai berikut.
Baca juga: Berapa Nilai Trombosit Normal?
Melansir Cleveland Clinic, terdapat dua jenis trombositosis atau trombosit tinggi, yakni primer (esensial) dan sekunder (reaktif).
Trombosit tinggi primer adalah penyakit yang membuat sel abnormal di sumsum tulang menyebabkan peningkatan trombosit.
Para ahli hingga kini belum mengetahui dengan pasti penyebab trombosit tinggi primer.
Sedangkan trombosit tinggi sekunder adalah kondisi saat produksi trombosit meningkat karena penyakit atau masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: Memahami Fungsi Trombosit dan Kadar Normalnya
Penyebab trombosit tinggi sekunder, antara lain:
Kebanyakan trombosit tinggi dialami kalangan lansia atau orang yang usianya di atas 60 tahun.
Baca juga: 6 Makanan untuk Menaikkan Trombosit, Tak Hanya Jus Jambu
Melansir Mayo Clinic, trombosit tinggi terkadang tidak menimbulkan gejala spesifik saat berada di fase awal penyakit.
Gejala trombosit tinggi reaktif biasanya mengikuti gejala penyakit penyerta, badan mudah memar, atau sering mimisan dan gusi berdarah.
Sedangkan gejala trombosit tinggi esensial, antara lain:
Apabila muncul gejala trombosit tinggi, segera konsultasikan ke dokter. Masalah kesehatan ini bisa dideteksi lewat tes darah rutin.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada indikasi trombosit tinggi, dokter bakal meneliti jenisnya apakah reaktif atau esensial. Tujuannya, untuk mengontrol masalah kesehatan ini.
Baca juga: 9 Penyebab Trombosit Turun, Tak Selalu DBD (Demam Berdarah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.