Dokter di Medical Center Kompas Gramedia
KOMPAS.com - Bibir pecah-pecah dan kering merupakan kondisi yang umum terjadi, apalagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Bibir pecah-pecah biasa ditandai dengan rasa tidak nyaman seperti perih atau terbakar.
Hal ini mengakibatkan penderitanya mempunyai kebiasaan menjilat atau menggigit bibir yang justru dapat membuat bibir menjadi tambah kering.
Jika tidak dirawat, bibir dapat berpotensi kering, sakit, dan bersisik dalam rentang waktu berkelanjutan hingga menderita komplikasi yang lebih serius.
Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Atasi Bibir Pecah-pecah
Bibir pecah-pecah merupakan salah satu kondisi yang dapat dengan mudah dilihat dan dirasakan gejala atau tanda-tandanya.
Bibir pecah-pecah memiliki tanda-tanda seperti berikut.
Bibir merupakan bagian dari kulit yang tidak memiliki kelenjar minyak. Hal itu menyebabkan bibir cenderung lebih rentan menjadi kering dan pecah-pecah.
Kurangnya kelembapan bibir dapat memperburuk masalah, baik jika disebabkan oleh cuaca atau kurangnya perawatan.
Bibir pecah-pecah juga dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini.
Baca juga: 6 Tips agar Bibir Tidak Kering Saat Puasa
Bibir pecah-pecah mungkin terlihat sebagai sebuah kondisi yang sepele, bahkan tidak membahayakan. Namun, tahukah Anda, kondisi ini sebenarnya dapat berpotensi menjadi kondisi yang lebih serius.
Ada sejumlah komplikasi yang mungkin timbul akibat bibir pecah-pecah. Apa saja?
Cheilitis dianggap sebagai akibat dari bibir pecah-pecah yang parah. Cheilitis ditandai dengan kulit yang pecah-pecah di sudut mulut dan juga di bibir.
Kondisi ini juga dapat ditandai dengan kondisi bibir yang:
- berwarna merah muda gelap atau merah;
- bertekstur kasar;
- timbul bisul;
- terdapat plak putih di permukaan.
Dehidrasi dan Malnutrisi
Selain itu, bibir pecah-pecah juga bisa berakibat dari dehidrasi dan malnutrisi. Dehidrasi dapat ditandai dengan gejala seperti:- sakit kepala dan pening;
- konstipasi;
- berkurangnya produksi urin;
- mulut kering;
Dalam beberapa kasus berat, penderita dehidrasi dapat memiliki tekanan darah rendah, demam, napas memburu, dan detak jantung yang lebih cepat.
Malnutrisi memiliki gejala yang serupa dengan dehidrasi. Pun, terdapat gejala tambahan yang meliputi:
- otot melemah;
- pembusukkan gigi;
- perut kembung;
- kerapuhan tulang.
Seseorang dapat mengalami malnutrisi jika mengalami asupan makanan yang tidak memadai, gangguan pencernaan, atau penyakit kronis.
Contohnya, orang yang menjalani diet khusus seperti vegetarian, perlu memastikan bahwa mereka tetap mengkonsumsi kadar vitamin yang cukup.
Pencandu alkohol juga rentan mengalami malnutrisi. Hal ini disebabkan kadar alkohol berlebih dalam tubuh mengganggu penyerapan nutrisi yang perlu untuk tubuh.
Pada umumnya, orang dewasa berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi terhadap malnutrisi karena berkurangnya napsu makan.
Orang dengan infeksi usus kronis juga rentan mengalami malnutrisi.
Baca juga: 4 Cara Alami Melembapkan Bibir Kering
Bibir pecah-pecah memang bukan kondisi yang serius. Bahkan, perawatannya pun dapat dilakukan di rumah.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan agar terhindar dari bibir pecah-pecah? Simak tips berikut.
Jika bibir pecah-pecah tidak kunjung sembuh dan menjadi lebih parah, segera hubungi dokter unduk mendapatkan penanganan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.