KOMPAS.com - Bayangan atau bintik-bintik hitam keabuan yang menghalangi bidang penglihatan dapat menjadi gejala dari kondisi yang disebut floaters.
Floaters merupakan kondisi yang biasa terjadi dan umumnya tidak berbahaya karena kondisi ini seharusnya tidak mengganggu penglihatan.
Ukuran floaters dapat bervariasi, mulai dari bintik kecil berwarna hitam atau abu-abu, hingga seperti jaring laba-laba.
Baca juga: Mata Berkunang-kunang
Penderita sering kali tidak menyadari bahwa terdapat floaters di dalam matanya sampai bayangan atau bintik tersebut semakin banyak atau membesar.
Jika terjadi penambahan floaters hingga menimbulkan kilatan cahaya atau memengaruhi penglihatan maka kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan medis.
Melansir Mayo Clinic, floaters ditandai dengan gejala-gejala berikut:
Merangkum Columbia Ophthalmology dan Mayo Clinic, floaters terjadi ketika suatu gel di bola mata yang disebut vitreous secara perlahan menyusut.
Vitreous memiliki struktur seperti lendir atau gel yang mengisi sekitar 80 persen bagian mata, dan berfungsi untuk mempertahankan bentuk bola mata.
Baca juga: 6 Penyebab Mata Berkunang-kunang yang Perlu Diketahui
Vitreous juga berfungsi untuk menyalurkan cahaya ke retina dan menahan retina agar tetap pada tempatnya.
Gangguan pada vitreous yang menyebabkannya menyusut sehingga bagian mata ini menjadi berserabut dan dapat menimbulkan bayangan kecil di retina.
Bayangan yang tampak inilah yang disebut sebagai floaters. Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pada vitreous, antara lain:
Seiring bertambahnya usia, kekentalan vitreous akan berkurang yang menyebabkannya mengerut dan beberapa bagian dalam bola mata akan ikut tertarik.
Ketika vitreous mengerut dan bertambah padat, serta mikroskopis di dalamnya akan menggumpal dan menjadi berserabut.
Gumpalan ini akan menghalangi sebagian cahaya yang melewati mata dan menghasilkan bayang-bayang kecil di retina yang disebut sebagai floaters.
Uveitis posterior merupakan peradangan pada uvea, yaitu lapisan mata yang berada di bagian belakang mata.
Kondisi ini dapat menyebabkan lepasnya puing-puing atau serpihan inflamasi ke dalam cairan vitreous yang terlihat sebagai floaters.
Pendarahan pada vitreous dapat dipicu oleh beberapa penyebab, seperti diabetes, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah dan cedera.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang
Dikarenakan darah tidak dapat ditembus oleh cahaya maka perdarahan pada vitreous menghalangi jalannya cahaya dan sel darah yang masuk terlihat sebagai floaters.
Robekan retina dapat terjadi ketika vitreous mengerut dan menarik lapisan retina dengan kekuatan yang dapat menyebabkan robekan pada retina.
Jika tidak segera ditangani, robekan ini dapat menyebabkan lepasnya lapisan retina (ablasi retina).
Kondisi ini menyebabkan cahaya tidak dapat diterima dengan baik sehingga timbul bayangan yang disebut floaters.
Penyuntikan obat-obatan tertentu ke dalam vitreous dapat menyebabkan gelembung yang terlihat sebagai bayangan atau floaters.
Operasi pada vitreous, seperti bedah vitreoretinal, juga dapat menghasilkan gelembung yang dapat terlihat sebagai floaters.
Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya floaters, yaitu:
Baca juga: 5 Komplikasi Diabetes pada Mata yang Perlu Diwaspadai
Melansir dari Medicine Net, diagnosis floaters diawali dengan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dirasakan penderita.
Kemudian, dokter akan memeriksa melakukan pemeriksaan mata secara lengkap dengan beberapa metode berikut:
Merangkum Mayo Clinic dan Healthline, sebagian besar kasus floaters tidak memerlukan penanganan khusus karena dapat hilang dengan sendirinya.
Penderita hanya perlu menyesuaikan diri agar terbiasa melihat tanpa merasa terganggu dengan floaters.
Namun, jika floaters terjadi karena penyakit atau kondisi lain maka penanganan akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Pada kasus di mana floaters datang dan pergi, penderita dapat melakukan penanganan mandiri dengan memutar bola mata ke kiri dan kanan, serta ke atas dan bawah.
Hal ini membuat bayangan ikut bergerak sesuai dengan pergerakan cairan di dalam mata dan perlahan-lahan akan menghilang.
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Apabila kondisi yang mendasari floaters memburuk atau penderita sangat terganggu dengan floaters, dokter mungkin akan melakukan beberapa penanganan berikut:
Dokter akan mengarahkan sinar laser khusus pada vitreous untuk menghancurkan gumpalan yang menyebabkan floaters menjadi partikel yang lebih kecil
Hal ini dilakukan agar bayangan yang terbentuk tidak mengganggu penglihatan. Metode ini cukup jarang digunakan untuk menangani floaters.
Hal ini dikarenakan prosedur ini dapat menyebabkan kerusakan pada retina jika sinar laser diarahkan secara tidak benar.
Merupakan prosedur bedah untuk mengangkat seluruh cairan vitreous dan menggantinya dengan cairan garam steril untuk mempertahankan bentuk mata.
Kedua prosedur di atas mungkin tidak dapat menghilangkan kondisi ini sepenuhnya dan tidak dapat mencegah kemunculan floaters baru.
Selain itu, kedua prosedur tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan pada retina sehingga penting untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter.
Mengutip WebMD, floaters umumnya tidak menimbulkan komplikasi. Namun, penderita yang melakukan prosedur vitrektomi dapat mengalami komplikasi berikut:
Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mata
Dilansir dari Medicine Net, floaters merupakan bagian dari penuaan dan tidak dapat dicegah.
Namun, terdapat beberapa cara untuk mengurangi kondisi yang dapat memicu floaters, seperti:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.