Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2021, 13:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bayangan atau bintik-bintik hitam keabuan yang menghalangi bidang penglihatan dapat menjadi gejala dari kondisi yang disebut floaters.

Floaters merupakan kondisi yang biasa terjadi dan umumnya tidak berbahaya karena kondisi ini seharusnya tidak mengganggu penglihatan.

Ukuran floaters dapat bervariasi, mulai dari bintik kecil berwarna hitam atau abu-abu, hingga seperti jaring laba-laba.

Baca juga: Mata Berkunang-kunang

Penderita sering kali tidak menyadari bahwa terdapat floaters di dalam matanya sampai bayangan atau bintik tersebut semakin banyak atau membesar.

Jika terjadi penambahan floaters hingga menimbulkan kilatan cahaya atau memengaruhi penglihatan maka kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan medis.

Gejala

Melansir Mayo Clinic, floaters ditandai dengan gejala-gejala berikut:

  1. Muncul titik kecil dalam bola mata yang muncul sebagai bintik gelap atau benang transparan yang melayang
  2. Muncul bayangan yang bergerak saat mata bergerak
  3. Muncul bintik yang menghilang atau menjauh dari bidang penglihatan saat penderita mencoba melihatnya
  4. Bintik-bintik yang paling terlihat nyata saat penderita melihat latar belakang yang terang, seperti langit biru atau dinding bercat putih
  5. Muncul bintik atau benang kecil yang menetap dan melayang keluar dari garis penglihatan.

Penyebab

Merangkum Columbia Ophthalmology dan Mayo Clinic, floaters terjadi ketika suatu gel di bola mata yang disebut vitreous secara perlahan menyusut.

Vitreous memiliki struktur seperti lendir atau gel yang mengisi sekitar 80 persen bagian mata, dan berfungsi untuk mempertahankan bentuk bola mata.

Baca juga: 6 Penyebab Mata Berkunang-kunang yang Perlu Diketahui

Vitreous juga berfungsi untuk menyalurkan cahaya ke retina dan menahan retina agar tetap pada tempatnya.

Gangguan pada vitreous yang menyebabkannya menyusut sehingga bagian mata ini menjadi berserabut dan dapat menimbulkan bayangan kecil di retina.

Bayangan yang tampak inilah yang disebut sebagai floaters. Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pada vitreous, antara lain:

  • Usia

Seiring bertambahnya usia, kekentalan vitreous akan berkurang yang menyebabkannya mengerut dan beberapa bagian dalam bola mata akan ikut tertarik.

Ketika vitreous mengerut dan bertambah padat, serta mikroskopis di dalamnya akan menggumpal dan menjadi berserabut.

Gumpalan ini akan menghalangi sebagian cahaya yang melewati mata dan menghasilkan bayang-bayang kecil di retina yang disebut sebagai floaters.

  • Peradangan di bagian belakang mata (Uveitis posterior)

Uveitis posterior merupakan peradangan pada uvea, yaitu lapisan mata yang berada di bagian belakang mata.

Kondisi ini dapat menyebabkan lepasnya puing-puing atau serpihan inflamasi ke dalam cairan vitreous yang terlihat sebagai floaters.

  • Perdarahan pada mata

Pendarahan pada vitreous dapat dipicu oleh beberapa penyebab, seperti diabetes, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah dan cedera.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Dikarenakan darah tidak dapat ditembus oleh cahaya maka perdarahan pada vitreous menghalangi jalannya cahaya dan sel darah yang masuk terlihat sebagai floaters.

  • Robekan pada retina

Robekan retina dapat terjadi ketika vitreous mengerut dan menarik lapisan retina dengan kekuatan yang dapat menyebabkan robekan pada retina.

Jika tidak segera ditangani, robekan ini dapat menyebabkan lepasnya lapisan retina (ablasi retina).

Kondisi ini menyebabkan cahaya tidak dapat diterima dengan baik sehingga timbul bayangan yang disebut floaters.

  • Operasi dan prosedur pada mata

Penyuntikan obat-obatan tertentu ke dalam vitreous dapat menyebabkan gelembung yang terlihat sebagai bayangan atau floaters.

Operasi pada vitreous, seperti bedah vitreoretinal, juga dapat menghasilkan gelembung yang dapat terlihat sebagai floaters.

Faktor risiko

Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya floaters, yaitu:

  1. Berusia lebih dari 50 tahun
  2. Menderita rabun jauh
  3. Memiliki riwayat cedera atau trauma mata
  4. Pernah melakukan operasi katarak
  5. Menderita diabetes sehingga dapat mengalami retinopati diabetik
  6. Mengalami peradangan mata.

Baca juga: 5 Komplikasi Diabetes pada Mata yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis

Melansir dari Medicine Net, diagnosis floaters diawali dengan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dirasakan penderita.

Kemudian, dokter akan memeriksa melakukan pemeriksaan mata secara lengkap dengan beberapa metode berikut:

  1. Tes ketajaman penglihatan
  2. Memberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil mata sehingga dapat lebih jelas melihat bagian belakang mata
  3. Pemeriksaan lapang pandang
  4. Melihat kondisi mata bagian depan dengan menggunakan slit lamp
  5. Oftalmoskopi, yaitu pemeriksaan kondisi retina dengan alat yang menyerupai senter, yang disebut oftalmoskop.

Perawatan

Merangkum Mayo Clinic dan Healthline, sebagian besar kasus floaters tidak memerlukan penanganan khusus karena dapat hilang dengan sendirinya.

Penderita hanya perlu menyesuaikan diri agar terbiasa melihat tanpa merasa terganggu dengan floaters.

Namun, jika floaters terjadi karena penyakit atau kondisi lain maka penanganan akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Pada kasus di mana floaters datang dan pergi, penderita dapat melakukan penanganan mandiri dengan memutar bola mata ke kiri dan kanan, serta ke atas dan bawah.

Hal ini membuat bayangan ikut bergerak sesuai dengan pergerakan cairan di dalam mata dan perlahan-lahan akan menghilang.

Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata

Apabila kondisi yang mendasari floaters memburuk atau penderita sangat terganggu dengan floaters, dokter mungkin akan melakukan beberapa penanganan berikut:

  • Terapi laser

Dokter akan mengarahkan sinar laser khusus pada vitreous untuk menghancurkan gumpalan yang menyebabkan floaters menjadi partikel yang lebih kecil

Hal ini dilakukan agar bayangan yang terbentuk tidak mengganggu penglihatan. Metode ini cukup jarang digunakan untuk menangani floaters.

Hal ini dikarenakan prosedur ini dapat menyebabkan kerusakan pada retina jika sinar laser diarahkan secara tidak benar.

  • Vitrektomi

Merupakan prosedur bedah untuk mengangkat seluruh cairan vitreous dan menggantinya dengan cairan garam steril untuk mempertahankan bentuk mata.

Kedua prosedur di atas mungkin tidak dapat menghilangkan kondisi ini sepenuhnya dan tidak dapat mencegah kemunculan floaters baru.

Selain itu, kedua prosedur tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan pada retina sehingga penting untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter.

Komplikasi

Mengutip WebMD, floaters umumnya tidak menimbulkan komplikasi. Namun, penderita yang melakukan prosedur vitrektomi dapat mengalami komplikasi berikut:

Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mata

  1. Robekan dan perdarahan pada retina
  2. Ablasi atau lepasnya retina dari mata
  3. Katarak
  4. Meski jarang, komplikasi ini dapat menyebabkan mata mengalami kerusakan permanen

Pencegahan

Dilansir dari Medicine Net, floaters merupakan bagian dari penuaan dan tidak dapat dicegah.

Namun, terdapat beberapa cara untuk mengurangi kondisi yang dapat memicu floaters, seperti:

  1. Gunakan pelindung mata saat bekerja dengan alat berat atau pekerjaan yang melibatkan percikan listrik, misalnya las listrik
  2. Gunakan pelindung mata saat melakukan olahraga tertentu, untuk mencegah cedera pada mata
  3. Lakukan kontrol gula darah secara berkala untuk mencegah perdarahan vitreous karena retinopati diabetik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau