KOMPAS.com - Phlegmon adalah istilah medis yang menggambarkan peradangan jaringan lunak yang menyebar di bawah kulit atau di dalam tubuh.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi dan menghasilkan nanah.
Phlegmon dapat memengaruhi organ dalam seperti amandel atau usus buntu. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi jaringan yang berada di bawah kulit, jari, hingga kaki.
Baca juga: Kenali Apa itu Abses, Biang Luka Disertai Nanah yang Menyakitkan
Phlegmon dapat menyebar dengan cepat. Dalam beberapa kasus, phlegmon bisa mengancam jiwa.
Phlegmon sering disebabkan oleh bakteri, paling sering streptokokus grup A atau Staphylococcus aureus.
Bakteri tersebut masuk lewat kemungkinan berikut:
Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu mungkin sangat rentan terhadap pembentukan phlegmon.
Gejala phlegmon bervariasi, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan infeksi.
Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke jaringan yang lebih dalam dan melumpuhkan anggota tubuh atau area yang terlibat.
Pada kulit, gejala phlegmon dapat berupa:
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Benjolan di Belakang Telinga Sesuai Penyebabnya
Phlegmon juga kerap disertai tanda-tanda sistemik dari infeksi bakteri, seperti:
Sementara pada organ dalam, phlegmon memiliki gejala umum seperti:
Segera temui dokter jika memiliki gejala phlegmon yang mulai parah, seperti:
Dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami pasien. Selain itu, dokter biasanya juga melakukan pemeriksaan fisik.
Phlegmon pada kulit bisa jelas terlihat. Sebaliknya, phlegmon pada organ dalam lebih sulit untuk didiagnosis.
Dokter akan merasakan adanya benjolan atau nyeri tekan di area nyeri.
Beberapa pemeriksaan dapat diperlukan seperti:
Baca juga: 8 Gejala Tumor Desmoid (Tumor di Jaringan Ikat) yang Perlu Diwaspadai
Pengobatan untuk phlegmon tergantung pada lokasi dan keseriusan infeksi.
Secara umum, pengobatan melibatkan antibiotik dan pembedahan.
Phlegmon kulit, jika kecil, dapat diobati dengan antibiotik oral.
Tetapi pembedahan mungkin diperlukan untuk membersihkan jaringan mati dari area tersebut dan menghentikan penyebaran infeksi.
Phlegmon oral dapat menyebar dengan cepat dan dapat mengancam jiwa.
Penggunaan antibiotik dini yang agresif dianjurkan bersama dengan intubasi (penempatan tabung pernapasan di trakea).
Pembedahan sesegera mungkin juga dianjurkan untuk mengeringkan area tersebut dan menghentikan penyebaran infeksi.
Pencegahan phlegmon adalah dengan memerhatikan hal berikut:
Baca juga: Abses: Penyebab, Komplikasi, hingga Cara Mengatasinya
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.