Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2021, 21:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Trikomoniasis adalah jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit.

Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan yang berbau tidak sedap, gatal pada alat kelamin, dan nyeri saat buang air kecil.

Pria yang memiliki trikomoniasis biasanya tidak memiliki gejala.

Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Menular Seksual

Wanita hamil yang menderita trikomoniasis berisiko lebih tinggi melahirkan bayinya secara prematur.

Penyebab

Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa sel satu, sejenis parasit kecil yang biasa terdapat selama hubungan seksual.

Masa inkubasi antara paparan dan infeksi tidak diketahui. Tetapi, melansir Mayo Clinic, diperkirakan berkisar antara empat hingga 28 hari.

Faktor risiko dari penyakit ini antara lain:

  • Banyak pasangan seksual
  • Riwayat infeksi menular seksual lainnya
  • Pernah trikomoniasis sebelumnya
  • Seks tanpa kondom

Gejala

Trikomoniasis pada wanita dapat menyebabkan:

  • Keputihan abnormal yang kental, tipis, atau berbusa dan berwarna kuning kehijauan
  • Menghasilkan lebih banyak cairan dari biasanya dan bisa memiliki bau amis
  • Nyeri, bengkak, dan gatal di sekitar vagina atau terkadang hingga ke paha
  • Rasa sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks

Sementara trikomoniasis pada pria dapat menyebabkan:

Baca juga: 8 Infeksi Menular Seksual yang Sering Menyerang

  • Nyeri saat buang air kecil atau saat ejakulasi
  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya
  • Keluar cairan putih tipis dari penis
  • Nyeri, bengkak, dan kemerahan di sekitar kepala penis atau kulup

Diagnosis

Trikomoniasis dapat didiagnosis dengan melihat sampel cairan vagina untuk wanita atau urine untuk pria di bawah mikroskop.

Jika parasit dapat dilihat di bawah mikroskop, tidak diperlukan tes lebih lanjut.

Namun, jika tes di atas kurang meyakinkan, tes antigen cepat dan amplifikasi asam nukleat dapat digunakan.

Temui dokter umum atau klinik kesehatan seksual setempat jika mengalami salah satu gejala trikomoniasis atau merasa terinfeksi.

Pasangan seksual pasien yang terinfeksi juga harus mendapatkan perawatan.

Perawatan

Trikomoniasis tidak dapat hilang dengan sendirinya.

Penyakit ini dapat diobati secara efektif dengan antibiotik.

Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh resep antibiotik dan menghindari berhubungan seks sampai infeksi sembuh untuk mencegah infeksi ulang.

Baca juga: 8 Gejala Penyakit Menular Seksual yang Paling Umum Terjadi

Komplikasi

Komplikasi trikomoniasis jarang terjadi, meskipun beberapa wanita dengan infeksi memiliki peningkatan risiko masalah lebih lanjut.

Jika seseorang terinfeksi trikomoniasis saat hamil, infeksi tersebut dapat menyebabkan

  • Melahirkan sebelum waktunya
  • Memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah
  • Menularkan infeksi ke bayi saat ia melewati jalan lahir

Memiliki trikomoniasis juga membuat perempuan lebih mudah terinfeksi HIV.

Pencegahan

Seperti infeksi menular seksual lainnya, satu-satunya cara untuk mencegah trikomoniasis adalah dengan berhubungan seks yang aman.

Untuk menurunkan risiko, gunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau