Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Gangguan kepribadian ganda atau dissociative disorders (DID) adalah kondisi yang melibatkan masalah dengan memori, identitas, emosi, persepsi, perilaku, dan rasa terhadap diri.

Gejala disosiatif berpotensi mengganggu setiap area fungsi mental.

Selain itu, DID juga diduga berasal dari kombinasi faktor yang termasuk trauma.

Baca juga: Benarkah Pola Asuh Tentukan Kepribadian Anak Sulung, Tengah, dan Bungsu bak Film NKCTHI?

Aspek disosiatif dianggap sebagai mekanisme bertahan (coping mechanism) dengan menutup atau memisahkan diri dari situasi yang terlalu keras, traumatis, atau menyakitkan untuk berasimilasi dengan kesadaran diri mereka.

Terdapat tiga jenis gangguan disosiatif:

  • gangguan identitas disosiatif
  • amnesia disosiatif
  • gangguan depersonalisasi/derealisasi.

Gejala

Seorang dengan DID memiliki dua atau lebih identitas yang berbeda.

Identitas "inti" adalah kepribadian biasa orang tersebut yang ditunjukkan sehari-hari.

Di saat bersamaan, orang ini juga memiliki "alter" atau kepribadian alternatif. Beberapa orang dengan DID memiliki hingga 100 alter yang berbeda.

Alter dapat cenderung berbeda dengan satu sama lain. Identitas tersebut juga mungkin memiliki jenis kelamin, etnis, minat, dan cara berinteraksi yang berbeda dengan lingkungan mereka.

Tanda dan gejala lain meliputi:

  • kecemasan
  • delusi
  • depresi
  • disorientasi
  • penyalahgunaan obat atau alkohol
  • hilang ingatan
  • pikiran bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Baca juga: 5 Tanda Orang Mengidap Gangguan Kepribadian Narsistik

Penyebab

DID biasanya muncul akibat pelecehan seksual atau fisik selama masa kanak-anak.

Gangguan ini juga dapat berkembang sebagai respons terhadap bencana alam atau peristiwa traumatis lainnya, seperti pertempuran.

Gangguan ini menjadi cara pertahanan seseorang untuk menjauhkan atau melepaskan diri dari trauma.

Diagnosis

Dibutuhkan waktu untuk mendiagnosis seseorang dengan DID.

Seorang individu dengan DID diperkirakan telah menghabiskan waktu tujuh tahun dalam sistem kesehatan mental sebelum mendapat diagnosis yang akurat.

Hal Ini disebabkan karena daftar gejala orang dengan DID sangat mirip dengan diagnosis psikiatri lainnya.

Banyak orang dengan DID juga memiliki diagnosis gangguan kepribadian ambang atau yang lainnya, seperti depresi atau kecemasan.

Kriteria DSM-5 untuk mendiagnosis seseorang dengan DID, yaitu:

  • memiliki dua atau lebih identitas atau keadaan kepribadian yang berbeda, masing-masing dengan pola persepsi, hubungan, dan pemikirannya sendiri yang relatif bertahan lama tentang lingkungan dan diri
  • terjadi amnesia, didefinisikan sebagai kesenjangan dalam mengingat peristiwa sehari-hari, informasi pribadi yang penting, dan/atau peristiwa traumatis
  • merasa tertekan oleh gangguan atau mengalami kesulitan berfungsi dalam satu atau lebih bidang kehidupan utama akibat gangguan tersebut
  • gangguan tersebut bukan bagian dari praktik budaya atau agama yang normal
  • gejala tidak dapat disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti pingsan atau perilaku kacau selama keracunan alkohol) atau kondisi medis umum (seperti kejang parsial kompleks).

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar

Perawatan

Pengobatan untuk orang dengan DID memakan waktu lama agar dapat menjadi efektif. Bagi sebagian orang, pengobatan dilakukan untuk mengintegrasi alter yang terpisah menjadi satu kepribadian.

Bagi sebagian yang lain, tujuan pengobatan dapat mencakup keadaan ‘resolusi’ saat alter dapat hidup berdampingan secara harmonis tanpa memengaruhi tujuan atau pertahanan orang tersebut.

Perawatan DID biasanya melalui beberapa tahap.

  • Tahap pertama: berfokus pada menstabilkan gejala dan memastikan keamanan
  • Tahap kedua: melibatkan pemrosesan ingatan traumatis dan menangani keyakinan yang diakibatkan oleh trauma tersebut
  • Tahap ketiga: berfokus pada masalah hidup, tujuan, dan mendukung hubungan yang sehat

Terapi untuk DID berjangka panjang. Tidak ada obat khusus, tetapi beberapa jenis obat mungkin diresepkan, seperti untuk depresi, kecemasan, atau masalah kesehatan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+