KOMPAS.com - Sindrom antifosfolipid (APS) merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi yang membuat darah berpotensi membeku.
Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah yang berbahaya di kaki, ginjal, paru-paru dan otak.
Pada wanita hamil, sindrom antifosfolipid juga dapat menyebabkan keguguran dan lahir mati.
Baca juga: 12 Penyebab Pembekuan Darah di Otak
Sindrom antifosfolipid tidak dapat disembuhkan, tetapi beberapa obat-obatan dapat mengurangi risiko pembekuan darah.
Penyebab pasti dari APS tidak diketahui. Perubahan gen tertentu dan faktor lain seperti infeksi disinyalir membuat sindrom ini muncul.
APS sering ditemukan pada pengidap penyakit autoimun lainnya, seperti lupus eritematosus sistemik (SLE).
Pemicu tertentu dapat menyebabkan orang-orang ini mengalami pembekuan darah, seperti:
Tanda dan gejala sindrom antifosfolipid meliputi:
Baca juga: 7 Gejala Pembekuan Darah di Otak yang Perlu Diwaspadai
Tanda dan gejala yang kurang umum juga bisa terjadi, antara lain:
Tes antibodi antifosfolipid dapat dilakukan ketika:
Dokter akan menggunakan tes pembekuan untuk diagnosis. Jenis tes pembekuan di antaranya:
Selain tes pembekuan, tes untuk antibodi antifosfolipid (aPL) juga akan dilakukan, seperti:
Penyedia layanan kesehatan akan mendiagnosis sindrom antibodi antifosfolipid (APS) jika hasil tes positif untuk aPL atau antikoagulan lupus dan satu atau lebih dari peristiwa berikut:
Baca juga: 5 Gejala Pembekuan Darah Sesuai Bagian Tubuh yang Terkena
Tes positif perlu dikonfirmasi setelah 12 minggu.
Perawatan APS dilakukan untuk mengurangi gejala pembekuan darah.
Obat antikoagulan atau antiplatelet merupakan obat yang umum diberikan pada pasien dan harus diminum setiap hari seumur hidup.
Jika tes darah menunjukkan antibodi antifosfolipid yang abnormal, tetapi pasien tidak memiliki riwayat pembekuan darah, tablet aspirin dosis rendah biasanya direkomendasikan.
Tablet warfarin biasanya direkomendasikan jika memiliki APS dan riwayat pembekuan darah, seperti sebelumnya memiliki deep vein thrombosis (DVT) atau stroke.
Apabila pasien mengalami pembekuan darah atau gejala tiba-tiba menjadi parah, suntikan antikoagulan atau heparin dapat diperlukan.
Hubungi dokter jika mengalami:
Cari perawatan darurat jika memiliki tanda dan gejala penyakit ini:
Baca juga: 6 Gejala Pengentalan Darah sesuai Lokasinya
Tergantung pada organ mana yang terkena bekuan darah dan seberapa parah penyumbatan aliran darah ke organ tersebut, sindrom antifosfolipid yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan organ permanen atau kematian.
Komplikasinya meliputi:
Aspirin direkomendasikan untuk pencegahan primer pada individu yang memiliki SLE dan aPL.
Aspirin juga direkomendasikan pada orang yang tidak memiliki SLE tetapi memiliki profil risiko tinggi, terutama jika terdapat faktor risiko tambahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.