Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2022, 20:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan masalah kesehatan ketika diskus atau piringan sendi bergeser dari posisi semula.

Pergeseran ini menyebabkan piringan sendri merosot dan pecah.

Pergeseran tersebut umumnya terjadi karena cedera pada piringan sendi.

Baca juga: Apa Penyebab Hernia?

HNP dapat menyebabkan pengidapnya terkena saraf kejepit.

Penyebab

Piringan sendi memiliki bagian tengah seperti gel yang lembut dan lapisan luar yang lebih kencang.

Seiring waktu, lapisan luar melemah dan bisa retak.

HNP terjadi ketika zat lembut bagian dalam mendorong melalui celah.

Bahan yang bocor dapat menekan saraf tulang belakang di dekatnya.

Beberapa faktor dapat menyebabkan HNP meliputi:

  • Penuaan
  • Berat badan yang berlebihan
  • Gerakan berulang
  • Ketegangan tiba-tiba karena pengangkatan atau puntiran yang tidak tepat
  • Cedera.

Gejala

HNP umumnya terjadi di punggung bawah, meskipun bisa juga terjadi di leher.

Tanda dan gejala tergantung pada lokasi yang terkena dan tekanan pada saraf.

Gejalanya dapat meliputi:

  • Nyeri lengan atau kaki
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Kelemahan.

Baca juga: Saraf Terjepit

Pengidap HNP terkadang juga tidak mengalami gejala.

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mengevaluasi rasa sakit, refleks otot, sensasi, dan kekuatan otot.

Dokter juga dapat melakukan tes seperti:

  • Magnetic resonance imaging (MRI)
  • Sinar-X
  • Computed tomography (CT) scan
  • Myelogram
  • Elektromiogram (EMG).

Perawatan

Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit dari HNP dapat hilang seiring waktunya.

Untuk mengurangi rasa sakit, perawatan berikut dapat membantu:

  • Beristirahatlah selama satu hingga tiga hari
  • Minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau asetaminofen
  • Oleskan panas atau es ke area yang terkena.

Perawatan lebih lanjut jika gejala tidak membaik meliputi:

  • Obat pereda nyeri anti-inflamasi atau pelemas otot
  • Terapi fisik
  • Suntikan tulang belakang (epidural atau blok saraf)
  • Pembedahan.

Baca juga: 3 Gejala Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai

Pada gejala awal, pengidap HNP dapat mengobati nyeri di rumah.

Tetapi segera temui dokter jika:

  • Nyeri mengganggu kehidupan sehari-hari
  • Gejala tidak lebih baik setelah empat hingga enam minggu.
  • Gejala menjadi lebih buruk
  • Mengalami kehilangan kontrol kandung kemih atau usus
  • Mengalami kesemutan, mati rasa atau kehilangan kekuatan di lengan, tangan, atau kaki
  • Mengalami kesulitan berdiri atau berjalan.

Komplikasi

Pada kasus yang jarang terjadi, HNPs dapat menekan seluruh kanal tulang belakang, termasuk semua saraf cauda equina.

Apabila saraf cauda equina tertekan, gejala berikut dapat terjadi:

  • Gejala yang memburuk, seperti rasa sakit dan mati rasa
  • Disfungsi kandung kemih atau usus
  • Anestesi sadel.

Pencegahan

HNP tidak selamanya bisa dicegah.

Tetapi HNP dapat dicegah dengan mengurangi risiko, seperti:

  • Menggunakan teknik mengangkat barang yang tepat
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Mempraktikkan postur yang baik
  • Peregangan 
  • Menghindari penggunaan sepatu hak tinggi
  • Berolahraga secara teratur
  • Berhenti merokok.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Saraf Kejepit Bisa Sebabkan Cedera Permanen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com