KOMPAS.com - Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan masalah kesehatan ketika diskus atau piringan sendi bergeser dari posisi semula.
Pergeseran ini menyebabkan piringan sendri merosot dan pecah.
Pergeseran tersebut umumnya terjadi karena cedera pada piringan sendi.
Baca juga: Apa Penyebab Hernia?
HNP dapat menyebabkan pengidapnya terkena saraf kejepit.
Piringan sendi memiliki bagian tengah seperti gel yang lembut dan lapisan luar yang lebih kencang.
Seiring waktu, lapisan luar melemah dan bisa retak.
HNP terjadi ketika zat lembut bagian dalam mendorong melalui celah.
Bahan yang bocor dapat menekan saraf tulang belakang di dekatnya.
Beberapa faktor dapat menyebabkan HNP meliputi:
HNP umumnya terjadi di punggung bawah, meskipun bisa juga terjadi di leher.
Tanda dan gejala tergantung pada lokasi yang terkena dan tekanan pada saraf.
Gejalanya dapat meliputi:
Baca juga: Saraf Terjepit
Pengidap HNP terkadang juga tidak mengalami gejala.
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mengevaluasi rasa sakit, refleks otot, sensasi, dan kekuatan otot.
Dokter juga dapat melakukan tes seperti:
Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit dari HNP dapat hilang seiring waktunya.
Untuk mengurangi rasa sakit, perawatan berikut dapat membantu:
Perawatan lebih lanjut jika gejala tidak membaik meliputi:
Baca juga: 3 Gejala Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai
Pada gejala awal, pengidap HNP dapat mengobati nyeri di rumah.
Tetapi segera temui dokter jika:
Pada kasus yang jarang terjadi, HNPs dapat menekan seluruh kanal tulang belakang, termasuk semua saraf cauda equina.
Apabila saraf cauda equina tertekan, gejala berikut dapat terjadi:
HNP tidak selamanya bisa dicegah.
Tetapi HNP dapat dicegah dengan mengurangi risiko, seperti:
Baca juga: Jangan Disepelekan, Saraf Kejepit Bisa Sebabkan Cedera Permanen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.