Pasien gangguan kecemasan sendiri sering kali memang mempunyai dasar kepribadian obsesif kompulsif. Orang-orang perfeksionis, persisten, dan konsisten serta sulit menerima kenyataan yang tidak diharapkan sering kali lebih mudah mengalami gangguan kecemasan daripada orang lain. Hal ini seperti menjadi karakter dasar pasien-pasien yang mengalami gangguan kecemasan.
Kenali diri
Proses pengobatan selalu melibatkan faktor psikologis dan biologis agar mendapatkan perbaikan. Obat bisa digunakan sebagai fasilitator untuk mencapai keadaaan kestabilan sistem saraf otak agar mampu mengembangkan sifat positif di dalam diri. Pasien juga perlu menyadari dan mengakui adanya masalah kejiwaan yang terjadi pada dirinya. Menyangkal hal tersebut malah akan mempersulit pengobatan karena akan menghambat perbaikan gejala secara psikologis.
Pasien bisa disaranakan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi diri dengan belajar cara-cara baru dalam beradaptasi dengan lingkungan yang sering kali dianggap sebagai pemicu stres. Pada pasien yang aktif dan mempunyai kemampuan belajar yang baik, maka hal ini bisa didapatkan dari buku-buku dan proses psikoterapi yang mencerahkan pasien. Obat akan memfasilitasi kondisi tersebut karena kenyamanan, terutama perbaikan gejala-gejala fisik pada pasien cemas biasanya akan mempermudah pasien gangguan kecemasan untuk berpikir positif.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Salam Sehat Jiwa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.