Meski demikian, menurut Eko tidak semua kanker kolorektal bisa diatasi dengan teknik bedah ini. "Idealnya hanya untuk kanker stadium satu sampai tiga. Kalau sudah stadium empat biasanya sudah menyebar ke organ lain, tapi dokter yang sangat ahli bisa tetap menggunakan bedah minimal invasive," paparnya.
Di antara mereka yang beresiko tinggi mengalami kambuhnya kanker atau bila kanker telah menyebar ke jaringan terdekat, biasanya dianjurkan menjalani kemoterapi setelah dilakukan pembedahan.
Salah satu kekhawatiran pasien kanker kolorektal setelah operasi adalah penggunaan stoma (kantong) untuk menampung feses. Namun, menurut Eko tidak semua pasien memerlukannya.
"Pasien memerlukan stoma jika letak tumornya sangat rendah atau dekat anus sehingga anusnya harus dibuang," katanya.
Selain itu, pasien yang menjalani radiasi sebelum dan setelah operasi juga memerlukan stoma karena beresiko tinggi mengalami kebocoran akibat penyambungan usus.
Jo yang juga diharuskan memakai stoma mengatakan awalnya merasa tidak nyaman, tetapi saat ini ia mengaku sudah terbiasa.
"Yang penting menjaga pola makan saja, mengurangi makanan pedas dan makanan yang bikin perut kembung," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.