KOMPAS.com - Para peneliti menemukan bahwa di antara hampir 196.000 wanita Swedia yang tidak lagi memiliki indung telur, yang didiagnosa menderita kanker usus besar, jumlahnya 30 persen lebih tinggi dari wanita seusia dengan indung telur yang lengkap.
Indung telur para wanita itu diangkat karena kondisi non-kanker sehingga riwayat kanker ovarium tidak akan menjelaskan temuan penelitian, kata para peneliti.
Meski demikian, ada pihak yang masih meragukan hasil penelitian ini. Penelitian tetap tidak membuktikan bahwa pengangkatan ovarium berkontribusi terhadap risiko kanker usus besar, kata Mia Gaudet, direktur strategis penelitian kanker ginekologi dan payudara American Cancer Society.
Para peneliti tidak dapat menjelaskan sejumlah faktor penting, kata Gaudet, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Wanita yang telah menjalani pengangkatan indung telur (ooforektomi) mungkin menjalani skrining kanker lebih sering dari wanita lainnya, sehingga lebih mungkin mendeteksi kanker pada mereka, kata Gaudet.
Selain itu, dalam penelitian ini, ada informasi yang terbatas mengenai berat badan relawan, dan tidak ada rincian mengenai pola makan mereka atau penggunaan terapi hormon.
Peneliti utama Dr Josefin Segelman sepakat bahwa penelitiannya dan tim memiliki keterbatasan.
Namun demikian, secara biologis, masuk akal bahwa pengangkatan ovarium dapat memengaruhi risiko kanker usus besar, kata Segelman, yang adalah ahli bedah kolorektal di Karolinska Institute di Stockholm.
Penelitian lain, jelasnya, telah menunjukkan bahwa hormon seks mempengaruhi perkembangan kanker usus besar. Misalnya, beberapa penelitian telah menemukan hubunhan antara terapi penggantian hormon setelah menopause dan pil KB dengan turunnya risiko kanker usus.
Dan dalam studi laboratorium, estrogen telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker usus besar, jelas Segelman lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.