Menurut narasi tersebut, bagian sayap dan leher ayam selalu diinjeksi hormon pertumbuhan atau growth hormone. Sedangkan pada ceker ayam tertimbun end product.
Hal itulah yang menyebabkan kebiasaan makan sayap dan ceker ayam bisa menyebabkan kanker.
Isu ini kemudian dikonfirmasi oleh Kompas.com kepada dokter spesialis onkologi Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr Walta Gautama, Sp.B(k) Onk.
"Itu hoaks, penyuntikan hormon untuk ayam potong sudah dilarang sejak 1970, jadi yang disuntikkan adalah vaksin," kata dokter yang kerap menangani penyakit kanker tersebut melalui pesan tertulis, Sabtu (16/11/2019).
Walta juga menjelaskan, jika memang ayam mengandung bahan kimia akibat suntikan yang diberikan, maka bagian yang akan terkontaminasi tidak hanya sayap dan cekernya.
"Apa yang disuntikkan tentu akan diolah seluruh badan dan tidak cuma dideposit di bagian tubuh tertentu seperti sayap dan ceker," ujar dia.
Dokter ahli bedah onkologi ini juga mengatakan, jika ayam potong itu tumbuh besar dan lebih cepat karena hasil rekayasa genetika, maka tidak membahayakan.
Baca juga: [HOAKS] Konsumsi Sayap dan Ceker Ayam Sebabkan Kanker
Sebuah akun yang kerap membagikan isu kesehatan mendapat perhatian publik setelah membagikan sebuah unggahan mengenai minuman probiotik dengan merek tertentu.
Dalam unggahan tersebut dinarasikan bahwa minuman probiotik dapat menyembuhkan kanker serviks. Tak hanya itu, minuman ini juga disebut bisa menurunkan risiko penyakit kanker usus besar.
Kompas.com meminta tanggapan sekaligus konfirmasi pada dokter ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, M. Hum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.