Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Strategi Aman Turunkan Berat Badan Hingga 45 Kg

Kompas.com - 20/01/2020, 09:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Bisa menurunkan berat badan hingga 45 kg dengan aman bukahlah hal yang mustashil.

Siapa saja bisa merealisasian hal tersebut asal mau kerja keras atau melakukan upaya ekstra.

Merangkum Health Line, seseorang bisa menurunkan berat badan hingga 45 kg dengan aman.

Berikut strategi yang direkomendasikan:

1. Lacak asupan kalori

Untuk menurunkan berat badan, tubuh Anda perlu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

Ada dua cara untuk melakukan ini, yakni:

  • Makan lebih sedikit kalori
  • Berolahraga lebih banyak

Melacak asupan kalori diketahui dapat membantu Anda tetap mengetahui berapa banyak kalori yang dikonsumsi per hari.

Baca juga: 8 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Program Diet

Dengan beitu, Anda dapat mengetahui apakah berada di jalur yang benar atau perlu melakukan penyesuaian kembali penerapan pola makan dan pola hidup.

Faktanya, berdasarkan 37 studi yang melibatan lebih dari 16.000 reponden menemukan bahwa program penurunan berat badan yang melibatkan pelacakan asupan kalori dapat bekerja efektif.

Responden yang menghitung asupan kalori rata-rata bisa kehilangan berat badan lebih banyak 3,3 kg per tahun daripada yang tidak menghitung.

Anda melacak asupan kalori dengan dua cara, yakni memanfaatkan aplikasi atau jurnal makanan.

Melacak kalori saja tentu tidak bisa menurunkan berat badan dengan secara maksimal.

Hal itu harus disandingkan dengan modifikasi gaya hidup sehat, seperti makan lebih banyak sayuran atau berolahraga secara teratur.

2. Tingkatkan asupan serat

Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak bisa dicerna yang dapat membantu menurunkan berat badan.

Hal itu bisa terjadi karena serat dapat memperlambat laju perut dalam mengosongkan isinya.

Baca juga: Tak Hanya untuk Fisik, 2 Diet Ini Terbukti Jaga Kesehatan Mental

Konsumsi serat pada gilirannya dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa serat, terutama serat larut dapat mengurangi produksi hormone lapar, seperti ghrelin.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau