Salah satu faktor risiko penyakit jantung adalah hipertensi, kadar kolesterol jahat tinggi, serta diabetes tipe 2.
Obesitas dapat memantik sindrom metabolik atau sekelompok faktor risiko penyakit jantung.
Di antaranya tekanan darah tinggi, kadar kolesterol baik turun, kadar kolesterol jahat tinggi, kadar gula darah tinggi, dan lingkar pinggang besar.
Kondisi tersebut rentan menimbulkan kematian. Pasalnya, tekanan darah tinggi yang dipicu obesitas dapat mengiritasi plak di pembuluh darah dan menyebabkan pecah.
Pecahnya pembuluh darah dalam jantung memantik serangan jantung yang berujung fatal.
Baca juga: Tak Cukup Olahraga dan Makan Sehat, Ini 5 Cara Jaga Kesehatan Jantung
Obesitas dapat menyebabkan peradangan. Gangguan kesehatan ini secara terselubung juga dapat menimbulkan penumpukan plak di dinding arteri.
Kelebihan berat badan dapat melepaskan zat-zat dalam darah yang dapat membuat plak pecah, dan menyebabkan serangan jantung.
"Obesitas itu seperti pecahan kaca di arteri kita," jelas Dr. Tracy Stevens, MD, ahli jantung dari Saint Luke’s Mid America Heart Institute di Kansas, AS.
Studi menunjukkan obesitas membuat jantung berdetak tidak teratur atau lebih cepat dari kondisi normal.
Gangguan tersebut dapat membahayakan jantung karena memicu penggumpalan darah di pembuluh darah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.