Menurut Freud, proses pembentukan kepribadian seorang anak tidak lepas dari proses belajar, yakni proses identifikasi yang dilakukan secara spontan terhadap kedua orang tuanya dan tokoh-tokoh lain yang signifikan.
Identifikasi ini bisa dipahami sebagai proses yang lebih dalam daripada hanya sekadar meniru (imitasi).
Freud berpendapat, imitasi itu hanya merupakan peniruan secara dangkal dan sementara. Sementara dalam identifikasi, terjadi suatu proses pemerolehan yang kurang lebih bersifat permanen pada kepribadian.
Perlu menjadi perhatian adalah selain orangtua, seorang anak dapat juga melakukan identifikasi dengan tokoh-tokoh lain, seperti tokoh-tokoh dalam film yang tak selamanya baik.
Setiap anak cenderung mempunyai tokoh-tokoh identifikasinya sendiri yang khas. Tentu saja, proses identifikasi itu dapat berlangsung secara spontan, begitu saja, dan umunya secara tidak sadar.
Dalam konteks teori Sigmund Freud, tayangan dengan adegan kekerasan sudah jelas dapat memberikan pengaruh negatif pada proses dentifikasi seorang anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.