KOMPAS.com - Penyebaran utama virus corona jenis baru yang sedang menjadi pandemi saat ini terjadi melalui droplet.
Dengan kata lain, kita berisiko besar terinfeksi virus tersebut jika terkena tetesan air liur dari orang yang terinfeksi.
Namun, virus tersebut juga bisa bertahan hidup di permukaan benda dan menyebabkan kontaminasi silang pada orang yang menyentuh benda tersebut.
Oleh karena itu, Organisasi kesehatan dunia (WHO) menghimbau kita agar menghindari benda yang sering disentuh oleh banyak orang, seperti gagang pintu dan meja.
Kita juga dihimbau untuk mengurangi transaksi menggunakan uang tunai. Jika terpaksa melakukannya, kita harus segera mencuci tangan, termasuk setelah memegang uang.
Baca juga: 3 Fakta Jenis Buah yang Dianggap Bisa Mencegah Virus Corona
Michael Knigth, profesor kedokteran dari George Washington School of Medicine and Health Sciences, mengatakan bahwa Covid-19 tidak menyebar dengan menembus kulit tangan kita.
"Semua bentuk infeksi pernapasan biasanya terjadi karena tangan kita menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah memegang benda yang terkontaminasi virus," tambahnya.
Meski kita memanfaatkan transaksi dengan uang elektronik, kita tetap bisa terinfeksi Covid-19 jika tidak mencuci tangan setelah menyentuh ponsel atau kartu kredit.
Oleh karena itu, rutin mencuci tangan dan tidak menyentuh area wajah merupakan cara efektif untuk mencegah penyebaran virus.
Kita juga harus mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, sebelum makan dan setelah batuk atau bersin.
Para ahli kesehatan percaya virus corona juga bisa ditularkan melalui permukaan benda yang sering disentuh, termasuk uang.
Apalagi, virus asal Wuhan ini bisa bertahan di permukaan benda selama 10 hari.
"Jadi, himbauan untuk meminimalisir transaksi dengan uang tunai itu bisa menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus," ucap Sanjay Maggirwa, ahli imunologi dari George Washington University School of Medicine.
Bagi orang-orang yang bekerja sebagai kasir, teller bank, atau harus menangani uang tunai sebagai bagian dari pekerjaan, Maggirwa merekomendasikan agar menggunakan sarung tangan sekali pakai dan mencuci tangan sesering mungkin.
Ahli penyakit menular dari University of Delaware, Jennifer Horney, mengatakan hal serupa.
Menurutnya, penggunaan uang elektronik bisa menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus.
"Meski Anda telah mengurangi transaksi dengan uang tunai, kita tetap harus rajin mencuci tangan," tambah Horney.
Baca juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menyimpan Obat Sirup
CDC merokemendasikan agar kita rutin membersihkan dan mendesinfeksi benda-benda yang sering disentuh.
Meski kita tak lagi menggunakan transaksi dengan uang tunai, perangkat lain yang kita gunakan untuk transaksi uang elektronik juga bisa menjadi media penularan virus.
"Kartu kredit dan debit terbuat dari plastik dan logam. Mesin ATM juga disentuh oleh banyak orang. Jadi, penggunaan uang elektronik ini tidak menjamin," ucap Julie Fischer, ahli mikrobiologi dari Georgetown University.
Bahkan, riset membuktikan bahwa ponsel kita mengandung banyak bakteri karena penggunaanya yang konstan.
Itu sebabnya, menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah cara efektif untuk meminimalisir penyebaran virus.
Namun, kita juga harus berhati-hati dalam penggunaan desinfektan. Pasalnya, desinfektan mengandung senyawa kimia yang cukup kuat ini ternyata dapat menimbulkan berbagai efek samping terhadap kesehatan dan lingkungan.
Melansir pedoman penggunaan desinfektan dari Occupational Safety and Health Control, banyak bahan kimia dalam desinfektan bersifat korosif, toksik, atau iritasi.
Jika digunakan tidak sesuai intruksi atau tanpa perlindungan yang tepat, cairan ini bisa membahayakan nyawa manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.