Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Infeksi Virus Corona Bisa Picu Stroke pada Kalangan Muda?

Kompas.com - 29/04/2020, 04:34 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini banyak orang mengira Covid-19 atau infeksi virus corona SARS-CoV-2 menyerang paru-paru.

Selain paru-paru, organ lain yang rentan diserang virus corona adalah ginjal, jantung, dan otak.

Namun, belakangan sejumlah negara melaporkan kasus Covid-19 yang menyerang pembuluh darah penderitanya.

Dampak infeksi virus corona tersebut bisa menyebabkan stroke, penggumpalan darah, sampai pendarahan berat.

Baca juga: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Berbeda, Tergantung Daya Tahan Tubuh

Virus corona sasar pembuluh darah besar

Dilaporkan Forbes (27/4/2020), dari temuan sejumlah kasus Covid-19 pada orang dewasa muda di AS, virus corona tidak menyasar semua pembuluh darah.

Virus corona hanya mengincar pembuluh darah berukuran besar yang berperan vital di otak.

Beberapa pembuluh darah tersebut berguna untuk mengendalikan pergerakan anggota tubuh, berpikir, bahkan bernapas.

Padahal, ketika penyumbatan pembuluh darah di otak terjadi dalam skala besar (dalam medis disebut oklusi pembuluh besar), dampaknya bisa mengubah hidup seseorang karena bersifat permanen.

Sebagai informasi, stroke yang menyasar pembuluh darah besar di otak tak lazim menyerang orang di bawah usia 50 tahun. Rata-rata, penyakit ini diidap pasien berumur 74 tahun. 

Baca juga: 5 Gejala Ringan Infeksi Virus Corona

Stroke rentan serang pasien Covid-19 di bawah 50 tahun

Ilustrasi pasien virus corona, virus coronaShutterstock Ilustrasi pasien virus corona, virus corona
Berdasarkan studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine (29/4/2020), ahli dari RS Mount Sinai di AS melaporan kondisi lima pasien Covid-19 yang mengalami stroke pembuluh darah besar.

Menurut laporan, pasien Covid-19 tersebut stroke lebih dari dua minggu. Semua pasien berusia di bawah 50 tahun. Yakni 33 tahun, 37 tahun, 39 tahun, 44 tahun, dan 49 tahun.

Dari lima pasien itu, satu pasien meninggal dunia, satu pasien masih dirawat di RS, satu pasien sembuh dan menjalani rawat jalan di rumah, dan dua pasien masih menjalani rehabilitasi medis.

Hal yang perlu diketahui, kelima pasien Covid-19 tersebut hanya memiliki gejala ringan infeksi virus corona atau masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Riset yang dijalankan ahli bedah saraf Dr. Thomas Oxley tersebut menggarisbawahi, dampak virus corona yang cenderung menyasar pembuluh darah besar.

"Virus corona tanpaknya cenderung menyumbat pembuluh darah (arteri) besar, sehingga menyebabkan stroke berat," jelas Oxley, seperti dilansir Washington Post.

Baca juga: Hand Sanitizer Kedaluwarsa Bisa Kurang Manjur Tangkal Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau