Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sayuran yang Baik Dikonsumsi untuk Kesehatan Otak

Kompas.com - 18/05/2020, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Terdapat beberapa jenis sayuran yang dianggap baik untuk kesehatan otak.

Apabila dikonsumsi, bahan makanan alam itu pun dapat memasok berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menjaga fungsi optimal otak.

Dengan demikian, beberapa jenis sayuran ini sangat baik disajikan, terutama kepada anak-anak yang tengah memasuki masa perkembangan.

Petunjuk umum dalam memiliki sayuran yang akan dimakan ini ialah dengan melihat warnanya.

Warna pada sayuran dapat mengisyaratkan jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Baca juga: Cara Minum Teh yang Bisa Tingkatkan Fungsi Otak

Daftar sayuran yang baik untuk kesehatan otak

Melansir Buku Makanan untuk Otak: Panduan Penting untuk Meningkatkan Kemampuan Otak Anda (2005) oleh Lorraine Perretta, sayuran berwarna alami kuning, merah dan hijau terbukti mengandung zat-zat gizi yang penting bagi kesehatan otak.

Berikut ini beberapa sayuran yang dimaksud:

1. Bawang bombai

Warna kuning pada bawang bombai berasal dari sekelompok flavonoid yang disebut antozantin.

Antozantin inilah yang dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi otak dari radikal bebas.

Sementara, aroma bawang yang khas berasal dari uap berminyak mengandung sulfur.

Ketika dihidup, uap ini memang dapat mengakibatkan rasa pedih pada mata. Namun, sulfur tersebut ternyata dapat juga bermanfaat untuk membantu melawan racun yang bisa menyebabkan pikiran kacau dan tidak fokus.

Baca juga: Sarapan Bisa Mengubah Otak Anak Menjadi Seperti Ini

Bawang bombai pun dapat merangsang aktivitas asam amino otak dan sistem saraf dengan cara mengubah asam amino menjadi neurotransmitter.

Melalui neurotransmitter inilah otak memproses informasi yang masuk.

2. Brokoli

Ilustrasi brokoliMizina Ilustrasi brokoli

Brokoli merupakan jenis kubis yang mengandung 90 persen air, dan sangat kaya akan vitamin serta mineral.

Oleh karena kandungannya itu, sayuran berwarna hijau tua ini dianggap ampuh dalam melawan radikal bebas serta melindungi sel tubuh dan otak dari efek oksidatif atau proses hilangnya elektron dari bahan kimia.

Baca juga: 8 Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur untuk Pasok Energi dan Imunitas

Selain mengandung banyak flavonoid, brokoli juga kaya akan zat gizi, kalsium, potassium, dan vitamin C yang baik untuk otak.

Semangkuk brokoli yang dimasak bahkan bisa mengandung lebih banyak vitamin C daripada dua buah jeruk.

Tapi, vitamin C pada sayuran mudah rusak saat disimpan dan dimasak. Maka dari itu, alangkah baiknya ketika membeli brokoli, secukupnya saja untuk segera dimasak.

Selain itu, ketika membeli brokoli, pilihlah yang berwarna hijau gelap karena masih mengandung banyak zat gizi yang amat berharga.

3. Bit

Ilustrasi jus buah bitzeleno Ilustrasi jus buah bit

Bit dianggap sebagai bous makanan otak karena mengandung banyak zat gizi penting untuk organ vital ini.

Sperti diketahui, untuk menghasilkan energi, otak perlu karbohidrat dan glukosa.

Sementara, bit sangat kaya akan karbohidrat siap pakai dan merupakan sumber zat besi yang dapat membantu aliran darah membawa oksigen ke otak.

Baca juga: Waspadai Efek Buruk Minum Teh Saat Buka Puasa dan Sahur

Warna ungu bit disebabkan adanya antosianidin yang dapat melindungi membran sel otak yang sangat lembut dan menjadikannya lebih mudah menerima pesan neurotransmitter.

Bit juga kaya akan zat kimia, seperti:

  • Sodium
  • Potasium
  • Kalsium
  • Fosfor

Semua mineral tersebut diketahui penting bagi kesehatan mental. Di mana, mineral-mineral itu bekerja sama untuk menghasilkan dan mengirimkan pesan saraf.

Ketika membeli bit, alangkah baiknya memilih yang gemuk, mulus dan kencang. Hindari bit yang menunjukkan tanda-tanda membusuk.

4. Paprika merah

Ilustrasi shutterstock Ilustrasi

Paprika hijau dan merah terbukti kaya akan kandungan antioksidan berupa vitamin C dan betakaroten yang merupakan pro-vitamin A.

Baca juga: Makan Cabai Pakai Tangkai atau Tanpa Tangkai, Mana yang Lebih Baik?

Tapi, kandungan vitamin C pada paprika merah lebih tinggi 20 persen dibanding paprika hijau. Tak hanya itu, kandungan betakaroten pada paprika merah juga 15 kali lebih banyak dibanding paprika hijau.

Warna merah pada paprika itulah yang menunjukkan ada banyak kandung betakaroten yang baik untuk kesehatan otak.

Paprika yang bermutu akan tampak segar, kencang, berwarna cerah, dan berdaging tebal.

Maka dari itu, saat membeli, hindari memilih paprika yang berkerut, lembek, dan tampak pucat karena sebagian besar vitamin C di dalamnya telah hilang.

Paprika juga mengandung sodium dan potassium, mineral yang mempermudah pengiriman pesan saraf.

5. Tomat

Ilustrasi tomat.SHUTTERSTOCK Ilustrasi tomat.

Warna tomat yang merah cerah ditimbulkan oleh sejenis fitokimia yang disebut likopen.

Likopen adalah sejenis antioksidan yang sangat kuat untuk melindugi sistem otak dan saraf.

Tomat juga mengandung berbagai mineral dan vitamin B yang dapat membantu kekuatan otak dan menghasilkan neuromessenger (pembawa pesan saraf) di otak.

Sayangnya, kini banyak petani yang memetik tomat saat masih berwarna hijau dan membiarkannya matang selama proses penjualan.

Baca juga: Benarkah Makan Tomat Bisa Cegah Penyakit Kanker?

Apabila biji dan bagian dalam tomat masih hijau, sementara bagian luarnya sudah berwarna merah, kemungkinan tomat tersebut dipetik terlalu awal.

Jadi, pilihlah tomat yang tersegar, termerah, dan terkecil karena kandungan likopen dan vitamin C di dalamnya paling banyak.

Apabila tomat segar tidak tersedia di sekitar, Anda bisa juga memilih tomat kaleng.

Tomat kaleng diyakini masih mengandung 2/3 vitamin C dan 1/3 karotenoid dari tomat segar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau