KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau dikenal sebagai hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh orang Indonesia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi adalah kondisi ketika pembacaan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Meski diderita oleh banyak orang, tapi kondisi tubuh ini kerap tidak disadari. Pasalnya, hipertensi memang jarang menunjukkan gejala khusus.
Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Tekanan Darah Tinggi
Padahal, kondisi ini bisa berujung bahaya. Ya, itu karena tekanan darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah seperti penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Bahaya komplikasi kesehatan tersebut bisa dihindari ketika kita bisa mengontrol tekanan darah. Namun, bagaimana jika tekanan darah sudah terlanjur tinggi?
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menjadi cara paling ampuh untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Beberapa perubahan gaya hidup yang bisa Anda terapkan untuk menurunkan tekanan darah, di antaranya:
Dalam pedoman aktivitas fisik yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan AS, semua orang sebaiknya melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit per minggu.
Anda bisa melakukan olahraga sedang seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda atau berenang.
Sebaiknya, olahraga rutin dilakukan dalam kurun waktu 5 hari dalam seminggu untuk mengoptimalkan hasilnya.
Bukan rahasia lagi, stres bisa memicu berbagai jenis penyakit, tak terkecuali hipertensi.
Sebagai langkah penanganan hipertensi, sebaiknya Anda juga perlu menngurangi stres.
Baca juga: 5 Komplikasi Akibat Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai
Menghindari atau belajar manajemen stres bisa membantu seseorang mengontrol tekanan darah.
Anda bisa melakukan meditasi, mandi air hangat, yoga, atau berjalan ringan sebagai teknik relaksasi untuk melepas stres.
Alkohol dan rokok diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Maka, menghindari atau berhenti mengonsumsi alkohol dan rokok bisa mengurangi risiko hipertensi.
Sedangkan pada makanan siap saji, umumnya memiliki kadar garam yang tinggi. Seperti yang kita ketahui, konsumsi tinggi garam bisa meningkatkan tekanan darah.
Asupan garam rata-rata tiap orang umumnya sekitar 9 hingga 12 gram sehari.
Untuk itu, WHO menyarankan melakukan pengurangan asupan hingga 5 gram per hari untuk mengurangi risiko hipertensi dan masalah kesehatan lainnya.
Melakukan diet sehat juga bisa Anda lakukan demi menjaga tekanan darah tetap normal.
Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur, misalnya.
Para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi sesedikit mungkin lemak jenuh dan lemak total.
Beberapa lemak seperti pada ikan dan minyak zaitun memang memiliki perlindungan untuk jantung. Meski lebih menyehatkan, orang dengan risiko hipertensi sebaiknya juga memperhatikan konsumsinya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi
Seperti yang kita ketahui, obesitas atau kelebihan berat badan bisa menjadi faktor risiko penyakit hipertensi.
Maka, menjaga berat badan tetap ideal adalah salah satu cara untuk mencegah tekanan darah tinggi.
Namun, jika Anda sudah didiagnosis mengalami hipertensi maka harus segera melakukan perawatan.
Bagi sebagai pengidap hipertensi, konsumsi obat harus dilakukan seumur hidup demi bisa mengontrol tekanan darah.
Beberapa obat yang sering diresepkan oleh dokter di antaranya:
1. Obat untuk membuang kelebihan garam pada tubuh
Obat ini berguna karena pengidap hipertensi rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh.
Dengan obat ini, kelebihan garam dibuang melalui urine.
2. Obat untuk melebarkan pembuluh darah
Seperti yang dibahas sebelumnya, orang dengan tekanan darah tinggi rentan mengalami sumbatan pada pembuluh darah.
Jika sudah ada sumbatan, maka jantung harus bekerja lebih keras lagi dan membuat tekanan darah makin naik.
Baca juga: Gejala Darah Tinggi yang Kerap Tak Disadari
3. Obat untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah
Salah satu gejala umum yang dialami penderita hipertensi adalah dada berdebar. Obat ini berusaha untuk memperlambat debaran jantung itu.
Tujuan utamanya adalah menurunkan tekanan darah penderita tekanan darah tinggi.
4. Obat yang membuat dinding pembuluh darah lebih rileks
5. Obat penghambat renin
Rebin adalah enzim yang dihasilkan ginjal dan berfungsi menaikkan tekanan darah.
Obat ini sendiri memiliki fungsi utama untuk menghambat kerja enzim tersebut sehingga tekanan darah bisa diturunkan.
Meski mengonsumsi obat-obatan ini, penurunan tekanan darah hanya dapat maksimal jika disertai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.