Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di daerah endemis, kebanyakan kasus hepatitis B menular dari ibu ke anak melalui proses persalinan.
Selain itu, hepatitis B juga jamak menular dari satu anak ke anak lain dari paparan darah penderita anak yang terinfeksi.
Infeksi virus hepatitis B bisa berkembang menjadi kronis pada bayi yang tertular dari ibunya atau sebelum anak berusia lima tahun.
Pada orang dewasa, penularan hepatitis B melalui penggunaan jarum suntik tidak steril dari tato, tindik, narkoba, dll.
Penyakit hepatitis B juga bisa menular melalui darah atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi seperti air liur, cairan menstruasi, vagina, dan air mani.
Cara penularan hepatitis B melalui kontak seksual juga jamak terjadi.
Terutama pada pria yang tidak divaksinasi dan melakukan hubungan seks dengan pria, dan orang heteroseksual yang melalukan hubungan seks berganti-ganti pasangan.
Baca juga: Penularan Hepatitis Melalui Hubungan Seksual
Selain itu, ada juga temuan kasus penularan virus hepatitis B selama prosedur medis, bedah, dan tindakan gigi.
Ada juga penularan hepatitis B melalui penggunaan pisau cukur atau benda yang terkontaminasi darah penderita.
Virus hepatitis B dapat bertahan hidup di luar tubuh inangnya selama setidaknya tujuh hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.