Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketuban Pecah Dini: Penyebab, Tanda, Penanganan, dan Cara Mencegah

Kompas.com - 06/08/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Namun, untuk kasus kehamilan di bawah 28 minggu dengan ketuban pecah dini atau sebelum waktunya, setelah dilakukan persiapan pematangan paru, disarankan bayi dilahirkan saja.

Hal ini diperlukan untuk menghindarkan risiko komplikasi yang akan terjadi.

Sementara, untuk mencegah infeksi, dokter juga akan memberikan antibioik.

Di negara-negara maju, bayi yang lahir dengan berat di bawah 1.000 gram atau di bawah 7 bulan kehamilan, akan dirawat dengan cara mengisi kembali cairan ketuban yang hilang tadi dengan cairan lain yang mirip.

Pengisiannya setiap 24 jam, tergantung pada jumlah cairan yang tersisa, sampai bayi dianggap layak dilahirkan.

Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?

Cara mencegah ketuban pecah dini

Mengingat ada begitu banyak risiko yang bisa muncul akibat ketuban pecah dini, setiap ibu hamil perlu mewaspadai kondisi tersebut.

Beberapa kelompok ibu hamil bahkan sangat dianjurkan untuk dapat mewasapdai ketuban pecah dini, seperti:

  • Ibu hamil dengan gizi yang kurang baik
  • Ibu hamil perokok
  • Ibu dengan penyakit infeksi menular seksual
  • Mempunyai riwayat pecah ketuban pada kehamilan sebelumnya dan adanya perdarahan per vagina selama kehamilan

Bagi kelompok tersebut, alangkah baiknya konsultasi ke dokter untuk mendapat nasihat dalam merawat kehamilan dan pengobatan bila ada infeksi penyakit menular seksual.

Bagi seseorang yang mengalami ketuban pecah berulang akibat mulut rahim lemah, akan dilakukan penjahitan mulut rahim saat usia kehamilan 4-5 bulan dan jahitan akan dibuka jika waktu persalinan tiba.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi

Sebaiknya, bagi kelompok yang berisiko harus melakukan koreksi demi mencegah ketuban pecah awal.

Sedangkan bagi yang mempunyai riwayat mulut rahim lemah sebaiknya kurangi aktivitas yang berlebihan saat kehamilan memasuki usia 9 bulan, bila perlu mengambil cuti hamil sejak sebulan terakhir.

Dengan adanya pengenalan faktor risiko ketuban pecah dini, diharapkan dapat menekan kejadian bayi lahir secara prematur dan menekan angka kesakitan dan kematian bayi.

Tidak ada hal khusus yang dapat dilakukan untuk mencegah ketuban pecah dini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau