Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Batas Konsumsi Garam per Hari untuk Cegah Hipertensi?

Kompas.com - 24/08/2020, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Oleh sebab itu, konsumsi garam harus dilakukan secara tepat.

Lalu, berapa idealnya batas konsumsi garam setiap hari agar tubuh tidak kelebihan dan kekurangan natrium?

Batas aman konsumsi garam

Sesuai dengan Permenkes No.30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, anjuran konsumsi garam adalah 2.000 mg natrium per orang per hari.

Jumlah itu setara dengan garam 1 sendok teh atau 5 gram bahan.

Baca juga: Tak Bisa Asal Manis, Berapa Idealnya Batas Konsumsi Gula Per Hari?

Kebutuhan natrium pada masing-masing orang memang dapat berbeda, tergantung usia dan faktor risiko.

Angka 2.000 mg natrium kiranya bisa digunakan sebagai ambang batas atas konsumsi garam per hari.

Berikut ini adalah jumlah kebutuhan natrium harian yang disarankan Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik (PMK) Indonesia No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia:

Bayi/anak

  • 0-5 bulan: 120 mg
  • 6-11 bulan: 370 mg
  • 1-3 tahun: 800 mg
  • 4-6 tahun: 900 mg
  • 7-9 tahun: 1.000 mg

Laki-laki

  • 10-12 tahun: 1.300 mg
  • 13-15 tahun: 1.500 mg
  • 16-18 tahun: 1.700 mg
  • 19-29 tahun: 1.500 mg
  • 30-49 tahun: 1.500 mg
  • 50-64 tahun: 1.300 mg
  • 65-80 tahun: 1.100 mg
  • 80+ tahun: 1.000 mg

Perempuan

  • 10-12 tahun: 1.400 mg
  • 13-15 tahun: 1.500 mg
  • 16-18 tahun: 1.600 mg
  • 19-29 tahun: 1.500 mg
  • 30-49 tahun: 1.500 mg
  • 50-64 tahun: 1.400 mg
  • 65-80 tahun: 1.200 mg
  • 80+ tahun: 1.000 mg

Hamil

  • Trimester 1: +0 mg
  • Trimester 2: +0 mg
  • Trimester 3: +0 mg

Menyusui

  • 6 Bulan pertama: +0 mg
  • 6 Bulan kedua: +0 mg

Pemenuhan natrium pada bayi 0-6 bulan tak boleh lewat pemberian garam, melainkan harus bersumber dari air susu ibu (ASI) ekskusif.

Baca juga: 15 Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Atasi Hipertensi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tak merekomendasikan pemberian garam kepada anak yang masih berada pada periode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), yakni usia 6-24 bulan.

Pasalnya, anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan tinggi garam berisiko lebih besar mengalami gangguan fungsi ginjal, obesitas, hingga hipertensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau