Beberapa ciri-ciri luka diabetes di kaki yang tampak adalah:
Jika luka diabetes di kaki tidak diobati, penderita bisa mengalami infeksi.
Infeksi tersebut dapat menjalar sampai ke otot dan tulang. Kondisi ini disebut osteomielitis.
Apabila infeksi sudah berkembang dan luka tak kunjung diobati, infeksi bisa berkembang ke tahap gangren. Gangren adalah penyebab umum amputasi pada penderita diabetes.
Infeksi yang tidak terkontrol dapat berkembang menjadi sepsis yang mengancam jiwa.
Kondisi ini disebabkan mikroorganisme atau racun sudah menyebar ke dalam jaringan atau aliran darah.
Baca juga: Konsumsi Jus Pare untuk Penderita Diabetes, Bagaimana Baiknya?
Cara merawat luka diabetes perlu melibatkan menjaga gula darah tetap stabil, perawatan kaki, dan mengobati luka diabetes.
Perawatan kaki untuk penderita diabetes meliputi:
Baca juga: 5 Buah yang Aman Dimakan Penderita Diabetes
Penderita diabetes perlu memantau setiap luka, termasuk di kaki, dengan cermat. Proses penyembuhan luka kemungkinan lebih lama dari kondisi normal.
Penderita diabetes perlu waspada apabila muncul luka terbuka selama beberapa minggu, mengeluarkan cairan, dan terasa sangat nyeri.
Kendati tidak ada tanda-tanda infeksi, setiap luka diabetes perlu dibersihkan dan diganti dengan perban setiap hari.
Penderita diabetes yang sudah memiliki luka di kaki disarankan untuk tetap menggunakan sepatu dan kaus kaki. Telanjang kaki dapat meningkatkan risiko infeksi.
Penderita diabetes juga memerlukan obat jika memiliki luka di kaki dan tak kunjung sembuh.
Dokter jamak merekomendasikan obat antibiotik untuk mencegah infeksi dan menyarankan pasien dirawat inap jika lukanya parah.
Baca juga: 5 Gejala Diabetes pada Anak, Tak Hanya Diderita Orang Tua