Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

Kompas.com - 26/08/2020, 06:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Meski cenderung memiliki manfaat yang sama, paracetamol dan ibuprofen tetap saja adalah dua jenis obat yang berbeda, sehingga tak boleh digunakan secara acak atau sembarangan.

Paracetamol dan ibuprofen berbeda dalam bagaimana mereka bekerja, seberapa cepat bekerja, berapa lama bertahan di dalam tubuh, termasuk risiko atau efek samping terhadap tubuh.

Jadi, mana yang lebih baik, paracetamol dan ibuprofen untuk mengatasi demam?

Melansir Buku Obat Sehari-hari (2014) oleh M. Sholekhudin, jika memang obat penurun panas diperlukan, obat pilihan utama yang dianjurkan adalah paracetamol.

Baca juga: 5 Cara Mengompres yang Benar Agar Demam Anak Cepat Turun

Dibandingkan dengan obat penurun panas lainnya, termasuk ibuprofen, paracetamol paling aman asalkan digunakan dengan dosis normal dan tidak dalam jangka panjang.

Jika pasien tidak bisa menelan obat, mereka bisa menggunakan paracetamol dalam bentuk supositoria yang dimasukkan ke dalam dubur.

Sementara itu, hati-hati dalam menggunakan obat tetes paracetamol.

Baca betul aturan pakainya sebelum digunakan.

Baca juga: Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

Pada saat meneteskan ke mulut bayi terutama, pastikan betul volume obat sudah tepat untuk menghindari risiko overdosis.

Pasalnya, obat tetes mengandung paracetamol pada umumnya dalam konsentrasi yang tinggi.

Kesalahan volume sebesar 0,3 ml saja bisa menyebabkananak minum paracetamol 30 mg lebih banyak.

Overdosis paracetamol bisa menyebabkan masalah di lever atau hati.

Risiko overdosis harus diwaspadai mengingat aturan pakai obat-obatan di Indonesia biasanya didasarkan pada umur, bukan berat badan.

Baca juga: Alasan Air Hangat Lebih Tepat untuk Mengompres Anak Demam

Padahal, yang lebih tepat seharusnya didasarkan pada umur dan berat badan juga.

Ada kalanya anak baru berusia 2 tahun tapi tubuhnya bongsor dan berat badannya seperti anak umur 4 tahun.

Halaman:
Komentar
min diatas disebutkan bahwa "jika pasien tidak bisa menelan obat, mereka bisa menggunakan paracetamol dalam bentuk supositoria yang dimasukkan ke dalam dubur ". itu benar dubur atau kedalam bubur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo: Yang Bawa TNI ke Barak Para Pemimpin, Termasuk Saya!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau