Begitu juga sebaliknya, ada kalanya ditemukan anak dengan usia 4 tahun tapi badannya kecil seperti anak baru umur 2 tahun.
Jika paracetamol sudah tidak mempan dalam mengobati demam, ibuprofen barulah bisa digunakan.
Perlu diperhatikan, pemakaian ibuprofen jangan digabung dengan paracetamol.
Gunakan salah satu obat demam saja.
Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)
Jika keduanya dikonsumsi dalam waktu bersamaan atau berdekatan, berisiko menimbulkan overdosis.
Dibanding paracetamol, ibuprofen memang memiliki kemampuan menurunkan panas lebih kuat.
Tapi, obat ini memiliki kelemahan karena punya efek samping yang lebih banyak.
Ibuprofen sebaiknya tidak digunakan pada bayi di bawah usia 6 bulan atau pada kondisi demam yang disertai muntah dan dehidrasi, serta pada demam berdarah (DBD).
Pada penderita DBD, ibuprofen justru akan meningkatkan risiko pendarahan.
Jika paracetamol dan ibuprofen tidak kunjung juga mempan dalam mengatasi demam, sebaiknya segera pergi ke dokter.
Kecuali atas resep dokter, sebaiknya jangan menggunakan aspirin (asetosal) karena obat ini punya efek samping yang lebih banyak, terlebih oleh anak-anak.
Melansir Buku Orangtua Cermat Anak Sehat (2012) oleh dr. Arifianto, Sp.A, jangan pernah memberikan aspirin pada anak yang demam karena memiliki efek samping seperti mual, muntah, perdarahan saluran cerna, dan yang terberat adalah sindom Reye.
Baca juga: Sindrom Reye: Penyebab, Gejala, Cara Menangani, dan Cara Mencegah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.