Berdasarkan artikel yang disajikan Bagian Penelitian dan Pengembangan RS Kanker Dharmais, Jakarta dalam laman resmi rumah sakit, dijelaskan bahwa ada 3 kontributor utama dalam terjadinya pubertas dini, yaitu kegemukan (obesitas), paparan zat-zat berbahaya dari lingkungan, dan stres.
Berikut penjelasannya:
1. Obesitas
Anak yang gemuk cenderung mengalami pubertas dini karena banyaknya lemak yang ada dalam tubuhnya.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Dalam hal ini, keberadaan lemak , terutama lemak subkutan di dalam tubuh dikenal dapat memproduksi hormon estrogen.
2. Paparan zat berbahaya
Paparan terhadap zat-zat berbahaya dari lingkungan yang bertindak sebagai estrogen di dalam tubuh, seperti zat-zat yang digunakan dalam kain tahan api, kosmetik, plastik, pestisida, deterjen, maupun produk rumah tangga atau industri umum lainnya dapat memicu pubertas dini.
Hal itu terjadi karena paparan zat tersebut dapat meniru efek estrogen dalam tubuh wanita.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Amerika telah mengaitkan pelarut yang digunakan di beberapa kapur barus dan blok padat pewangi toilet dan penyegar udara dengan menars dini.
Tidak butuh banyak paparan untuk menyebabkan efek kesehatan, yang mungkin termasuk peningkatan risiko pubertas dini, diabetes, dan kanker.
Baca juga: Cara Mendeteksi Kanker Payudara dengan SADARI
Bahan kimia lingkungan ini menumpuk dari waktu ke waktu dan tersimpan dalam sel-sel lemak.
3. Stres
Stres dapat mendatangkan malapetaka pada sistem endokrin (terkait hormon) dan mungkin saja stres dimulai dari usia yang lebih dini daripada sebelumnya.
Kurang tidur, tekanan sekolah, stres di rumah, tekanan teman sebaya dan intimidasi adalah beberapa dari stres utama yang sering dialami remaja.
Stres juga bisa membuat anak gadis lebih gemuk, lebih banyak lemak berarti lebih banyak estrogen dan ini dapat menjadi penyebab pubertas dini.